Reshuffle Menteri Keuangan, Menanti Jurus Baru Fiskal Purbaya Yudhi Sadewa

BRIEF.ID – Pergantian kursi Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati ke Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan besar dunia ekonomi Indonesia. Saat ini banyak pihak menunggu jurus baru fiskal Purbaya Yudhi Sadewa

Sri Mulyani yang dikenal sebagai simbol disiplin fiskal dan kredibilitas pasar global, meninggalkan jejak mendalam. Tak heran, pasar sempat bergejolak dengan IHSG turun 1,3 persen pada hari pengumuman. Meski demikian, hadirnya Purbaya yang dikenal sebagai teknokrat tulen dengan pengalaman panjang di sektor keuangan, dinilai memberi harapan baru.

Peter F. Gontha, Editor in Chief RIBMA, menyebutkan bahwa Purbaya diyakini akan membawa pendekatan fiskal yang lebih pro-rakyat.

“Latar belakang akademiknya sebagai lulusan ITB serta PhD Ekonomi dari Purdue University, ditambah pengalaman memimpin LPS di masa pandemi COVID-19, membuat publik menaruh ekspektasi tinggi,” sebutnya.

Berbeda dari Sri Mulyani yang menekankan disiplin anggaran dan kredibilitas pasar, Purbaya disebut akan lebih agresif menggali penerimaan negara dari sektor-sektor strategis, terutama sumber daya alam. Batu bara, nikel, kelapa sawit, dan gas selama ini memberi keuntungan besar, namun praktik transfer pricing membuat potensi pajak triliunan rupiah hilang ke luar negeri.

“Jurus baru” Purbaya diharapkan menutup kebocoran tersebut dengan menertibkan penghindaran pajak serta memastikan hasil pembangunan tidak hanya dinikmati segelintir kelompok.

Langkah ini diperkirakan akan menantang kepentingan para pengusaha besar. Namun pemerintah menekankan perlunya kontrak sosial baru: pelaku usaha tetap bisa mencari keuntungan, tetapi dengan kontribusi lebih adil kepada negara. Presiden Prabowo, yang kerap menegaskan agenda pro-rakyat, disebut harus mendukung langkah berani ini agar redistribusi fiskal bisa lebih merata.

Meski reaksi awal pasar negatif, stabilisasi cepat pada nilai tukar rupiah menunjukkan investor menunggu kejelasan arah kebijakan. Media internasional menyoroti “akhir era Sri Mulyani”, namun di dalam negeri publik masih optimistis, mengingat rekam jejak Purbaya yang dinilai rendah hati dan berpengalaman.

Dengan komitmen menjaga disiplin anggaran sekaligus mengejar potensi penerimaan baru, Purbaya berpeluang mengubah keraguan pasar menjadi kepercayaan. Tantangan besar menanti, tetapi jika jurus barunya berhasil, Indonesia bisa memasuki era fiskal yang lebih adil, berkelanjutan, dan berpihak pada rakyat banyak. (ano)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Aliansi Ekonom Indonesia Serukan 7 Desakan Darurat Ekonomi kepada Pemerintah

BRIEF.ID - Aliansi Ekonom Indonesia menyerukan 7 Desakan Darurat...

Freeport Hentikan Aktivitas Penambangan Bawah Tanah Grasberg

BRIEF.ID - PT Freeport Indonesia menghentikan sementara aktivitas penambangan...

Freeport Hentikan Penambangan Bawah Tanah Pascalongsor, 7 Penambang Masih Terjebak

BRIEF.ID - PT Freeport Indonesia menghentikan sementara aktivitas penambangan...

Realisasi Investasi KEK Capai Rp40,48 Triliun, Serap 28.094 Tenaga Kerja

BRIEF.ID - Realisasi investas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tercatat...