BRIEF.ID – Warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo memasak nasi jaha atau nasi bulu sebagai kuliner khas, pada perayaan Lebaran Ketupat, Senin (7/4/2025).
Salah seorang warga Desa Yosonegoro, Rizaldi Lihinta mengatakan nasi jaha sudah menjadi salah satu kuliner yang selalu disajikan kepada tamu atau keluarga pada Lebaran Ketupat.
“Sudah dari zaman dulu ya, nasi bulu menjadi salah satu makanan yang disajikan bersama ketupat dan dodol,” kata Rizaldi dikutip dari Antara, Minggu (6/4/2025).

Ia menjelaskan untuk memasak nasi bulu dibutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian agar ketan yang dimasukkan ke dalam bambu matang sempurna.
“Untuk proses pembuatan nasi jaha mulai dari merendam beras selama setengah hari, kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang telah dilapisi daun pisang. Santan yang dicampur dengan bumbu halus, seperti bawang putih, bawang merah, jahe, dan garam, ditambahkan ke dalam bambu bersama beras. Proses pembakaran dilakukan selama 1,5 hingga 2 jam hingga nasi matang sempurna,” katanya.
Pada Lebaran Ketupat tahun ini, Rizaldi bersama keluarga memasak 500 batang bambu yang berisi nasi jaha.
Warga lainnya, Oni Zamroni mengatakan telah menyiapkan sekitar 150 kilogram beras untuk membuat nasi jaha saat Lebaran Ketupat.
“Sebagian nasi jaha kami jual dan sebagian lagi untuk menjamu tamu keluarga,” ujarnya.
Ia menjelaskan tradisi Lebaran Ketupat di Gorontalo menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul dan menikmati hidangan khas, termasuk nasi jaha.
“Sebenarnya tidak ada kewajiban untuk membuat nasi jaha, tetapi hidangan ini sudah menjadi identitas Lebaran Ketupat di Gorontalo,” jelasnya.
Selain nasi jaha, hidangan khas lain yang selalu hadir saat Lebaran Ketupat adalah dodol atau jenang khas Jaton, serta ketupat. (nov)