Ramadan Momentum Membumikan Islam Rahmatan lil ‘Alamin

BRIEF.ID  Wakil Direktur Eksekutif Internasional Conference of Islamic Scholar (ICIS) KH Khariri Makmun mengatakan Ramadan merupakan momentum untuk membumikan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin atau menjadi rahmat bagi semesta alam.

“Dalam Islam, dikenal konsep rahmatan lil’ alamin. Ada enam prinsip di dalamnya, yaitu, al insaniyah (berperikemanusiaan), al alamiyah (mendunia atau global), as syumul (komprehensif), al waqi’iyah (realistis), as samhah, dan at taisir (toleransi dan memudahkan), serta yang terakhir al muru itu kontinuitas dan fleksibilitas,” kata Khariri Makmun mengutip Antara, Selasa (4/4/2023).

Ia mengatakan, apabila keenam prinsip itu mampu dibumikan, maka keinginan dan harapan seluruh umat agar dunia menjadi damai, bahkan mampu pula memperbaiki hubungan, dapat terwujud baik ke sesama umat Islam maupun dengan non-muslim.

Wakil Sekretaris Komisi Dakwah Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai sebagai bangsa yang plural, masyarakat Indonesia harus mampu membangun sikap saling menghargai, menghormati, dan bijaksana dalam menyikapi perbedaan yang ada.

“Dalam Islam, ada prinsip bahwa keyakinan tidak boleh dipaksakan. Keyakinan menjadi sesuatu yang harus dihargai karena itu sebuah pilihan. Seharusnya, perbedaan tidak menunjukkan friksi (gesekan) yang sangat tajam atau menimbulkan perpecahan sebagai bangsa, karena kita sudah tahu bahwa demokrasi memang membuka ruang agar kita berbeda,” jelasnya.

Dia menambahkan dalam surat Al Baqarah disebutkan la ikraha fii diini, yang artinya tidak ada paksaan di dalam beragama. Menurut dia, berbeda dalam beragama saja diperbolehkan, jadi itu tentu saja berbeda untuk yang lain, seperti berbeda paham dan berbeda dalam pilihan politik yang merupakan hal wajar.

Terkait dengan hal tersebut, Khariri pun menilai para tokoh agama berperan penting dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama kepada umat Islam, terutama mengajarkan pentingnya Islam moderat serta mengajarkan pentingnya membawa Islam dengan tujuan-tujuan menyatukan masyarakat, mengharmonikan, dan mendamaikan.

Nah, ini sangat positif sekali untuk menciptakan suasana damai di bulan suci ini agar lebih harmoni lagi tanpa provokasi, tidak ada serangan-serangan terhadap yang lain. Para tokoh agama bisa mengarahkan umat pada nilai atau materi yang membawa kesejukan, kedamaian, dan harmonis,” kata dia.

Apabila suasana seperti itu bisa dikembangkan di luar bulan Ramadhan, maka hal tersebut menjadi salah satu keberkahan Ramadan.

Khariri lalu mengingatkan umat Islam bahwa sejatinya berpuasa di bulan Ramadan membawa kepada ketakwaan yang di dalamnya ada penghormatan dan penghargaan kepada orang lain.

“Saya kira dengan taqwa, agama menjadi perekat bagi persatuan dan kemudian mewujudkan perdamaian serta menjadi salah satu motivasi untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih besar,” ujarnya.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Tutut: Pro dan Kontra Bagian dari Dinamika Demokrasi

BRIEF.ID –Siti Hardijanti Hastuti yang akrab disapa  Tutut Soeharto,...

Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Kepada 10 Tokoh Nasional

BRIEF.ID – Presiden  Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional...

IHSG Tembus Level 8.400, Investor Cermati Rilis Indeks Keyakinan Konsumen

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Menguat Imbas Kekhawatiran Gelombang PHK Lemahkan Dolar AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah dibuka menguat pada...