BRIEF.ID – Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) menerbitkan laporan singkat bertajuk “Strategi Kebijakan Hilirisasi Migas dan Minerba yang Efektif untuk Indonesia” pada pertengahan Maret 2024.
Menurut Ketua Umum PYC, Filda Citra Yusgiantoro, penyusunan laporan singkat setebal 19 halaman itu melibatkan tiga peneliti PYC. Mereka adalah Akhmad Hanan, Mayora Bunga Swastika, dan Hidayatul Mustafidah Rohmawati.
“Laporan ini mengevaluasi tahapan hilirisasi sektor minyak bumi, gas alam, mineral, hingga batubara dengan menggunakan metodologi Political, Economic, Social, Technological, Environment, and Legal (PESTEL) dan konsep efek trickle down,” kata Filda di Jakarta, Kamis (11/4/2024).
Ia mengatakan, tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menilai faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kebijakan hilirisasi di Indonesia. Disebutkan, melalui kerangka PESTEL, laporan ini mengidentifikasi aspek-aspek politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang mempengaruhi kebijakan hilirisasi.
Lulusan terbaik PPRA Angkatan LXV Tahun 2023 Lemhanas itu mengungkapkan, efek trickle down dianalisa untuk memahami distribusi manfaat ekonomi. Dan, hasilnya menunjukkan, adanya dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, ketimpangan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
“Dalam konteks energi, diperlukan kebijakan yang mendukung investasi teknologi dan peningkatan kapasitas manusia. Di sektor Migas eksplorasi dan eksploitasi sumber daya harus diimbangi perlindungan lingkungan yang ketat dan berkelanjutan,” kata Filda.
No Comments