BRIEF.ID – Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menggagas program Sat Set Pendidikan Inklusif dan Kesetaraan untuk meningkatkan ekistensi para penyandang disabilitas di berbagai daerah di Tanah Air.
Program yang awalnya sukses diterapkan di Jawa Tengah, selama 10 tahun kepemimpinan Ganjar Pranowo akan diimplementasikan secara nasional melalui 21 Program Kerja Sat Set Ganjar Pranowo – Mahfud MD, yaitu Program Disabilitas Mandiri Berprestasi.
“Program Sat Set ini bergerak di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Secara keseluruhan diarahkan untuk mewujudkan Indonesia Sehat, Terampil, dan Berdaya,” kata Ganjar saat mengunjungi Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Sukoharjo, Jawa-Tengah, Selasa (26/12/2023).
Pasangan Capres-Cawapres yang diusung partai politik PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura memberikan perhatian khusus kepada kaum disabilitas agar dapat berkontribusi di berbagai aspek pembangunan nasional.
Ganjar secara terbka mengapresiasi inisiatif pemerintah Kabupaten Sukoharjo, yang kini mengoperasikan sanggar inklusi untuk menampung anak-anak berkebutuhan khusus.
“Informasi dari Ibu Bupati sangat menarik. Ternyata, banyak orang tua malu memiliki anak berkebutuhan khusus. Maka, keberadaan sanggar ini, pendidikan inklusif akan terjadi dan mereka bisa bertemu. Ada terapisnya dan tentu saja, ini akan sangat membantu. Tadi terapisnya menyampaikan “Pak saya sudah lolos P3K, tapi saya ditempatkan di rumah sakit, terus siapa yang mengurus anak anak ini?” Ya, Ibu Bupati langsung bilang, sudah nanti kamu ditempatkan di situ. Jadi, mereka senang,” jelas Ganjar.
Suami Siti Atikoh Apriyanti itu pun berpesan kepada para orang tua yang hadir agar tidak membiarkan anak-anak difabel berdiam di rumah.
Para orang tua, lanjutnya, Allah titipkan putra-putri untuk disayangi dan didampingi. Para orang tua juga tidak sendirian, karena dibantu pemerintah yang kreatif seperti di Sukoharjo.
“Tolong, tolong betul saya titip. Sampaikan pada keluarga-keluarga yang lain kalau ada anak berkebutuhan khusus, bawa ke sini. Jangan takut, jangan malu. Karena ke depan, kita bisa menemukan talenta yang luar biasa. Setidaknya, saya sudah bertemu dengan banyak keluarga, yang anak-anaknya berkebutuhan khusus, didiamkan di rumah dan akhirnya apa, anaknya tidak berkembang. Padahal setelah keluar ternyata dia punya bakat menggambar, bakat olahraga,” tegas Ganjar.
Menurut Ganjar, cara memberikan layanan yang dilakukan sanggar ini kepada kaum difabel sangat baik karena setiap minggu diajak berkeliling untuk pelayanan.
“Saya kira Sukoharjo ini bisa kita replikasi di seluruh indonesia. Jadi inklusi betul-betul bisa berjalan dan ini untuk pertama kalinya saya menemukan layanan inklusi yang menanungi 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo,” kata dia.
“Program Disabilitas Mandiri Berprestasi” yang digagas Ganjar-Mahfud melalui Visi Misi antara lain, kesetaraan di berbagai bidang yang meliputi pekerjaan dan upah, pendidikan, pelayanan publik, dan infrastruktur publik
Pengalaman Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah telah membuktikan pelibatan kaum difabel. Di sisi lain, pemerintah daerah wajib melibatkan kaum difabel, anak-anak, dan perempuan dalam pembangunan infrastruktur dan penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Jawa Tengah tentang pemenuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
“Saya sedikit punya pengalaman saat menjadi gubernur. Waktu itu, kelompok disabilitas adalah salah satu kelompok yang selalu kita ajak dalam musyawarah perencanaan pembangunan, di samping kelompok perempuan dan anak. Inilah cara membuat setara semuanya dan tidak ada yang ditinggalkan, no one left behind,” tutup Ganjar.
No Comments