BRIEF.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, tak terima dengan keputusan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang memangkas proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) AS menjadi 1,7% di tahun ini.
Keberatan Presiden Trump atas keputusan The Fed itu, disampaikan Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, dalam jumpa pers di Gedung Putih, Rabu (19/3/2025).
Menurut Hasset, proyeksi PDB AS Tahun 2025, yang diturunkan The Fed dari 2,1% menjadi 1,7% tidak selaras dengan hasil perhitungan pemerintah, yang justru memperkirakan akan berada di kisaran 2,5%.
Hasset menjelaskan, peemerintah memperhitungkan proyeksi PDB AS Tahun 2025 dengan sejumlah metode, termaasuk model lama yang diajarkan oleh Alan Greenspan.
“Saya baru saja menghitung angka-angka PDB beberapa hari lalu, ketika model lama Greenspan berada di atas 2%. Minggu lalu, saya katakan angka PDB 2,5%, dan saya benar-benar memperolehnya dari sebuah model yang merupakan salah satu model waktu nyata favorit Alan Greenspan,” kata Hassett.
Seperti diberitakan, The Fed membuat keputusan mengejutkan terkait sejumlah indikator ekonomi, antara lain memangkas PDB dan menaikan angka inflasi AS di tahun ini.
Selain memangkas PDB AS Tahun 2025 dari 2,1% menjadi 1,7%, The Fed menaikkan perkiraaan inflasi dan angka pengangguran, sebagai berikut:
– Perkiraan inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) atau Pengeluaran Konsumsi Pribadi naik dari 2,5% menjadi 2,7%
– Perkiraan inflasi inti PCE juga naik dari 2,5% menjadi 2,8%
– Perkiraan angka pengangguran naik dari 4,3% menjadi 4,4%
Dalam konferensi pers pada Rabu (19/3/2025) malam waktu setempat atau Kamis (20/3/2025) pagi WIB, Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengatakan keputusan itu dibuat dengan mempertimbangkan ketidakpastian ekonomi yang meluas, antara lain dipicu perang tarif yang digaungkan Presiden Donald Trump. (New York Times/jea)