BRIEF.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak para anggota kelompok militer swasta Wagner untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, pulang ke Rusia atau pergi ke Belarus.
Disebutkan, sebagian besar pejuang Grup Wagner adalah patriot Rusia dan mereka hanya dimanfaatkan pihak tertentu dalam aksi pemberontakan bersenjata.
“Kita tahu bahwa sebagian besar pejuang dan komandan Grup Wagner juga merupakan patriot Rusia, yang mengabdi kepada rakyat dan negara mereka,” kata Putin dalam pidato nasional yang disiarkan, Senin (26/6/2023).
Putin mengungkapkan, para organisator aksi pemberontakan di Rusia mengkhianati negara dan siapa pun yang mengikuti mereka maupun pemberontakan bersenjata akan dihancurkan.
Putin mengusulkan kepada para tentara Grup Wagner menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, pulang ke Rusia atau pergi ke Belarus.
Sementara itu, Putin berterima kasih kepada seluruh prajurit, petugas penegakan hukum, dan pasukan khusus Rusia yang telah mencegah aksi pemberontakan.
“Saya berterima kasih kepada semua prajurit, petugas penegakan hukum, dan pasukan khusus kita yang menghalangi para pemberontak. Anda tetap setia pada tugas Anda, dan rakyat,” ujar Putin.
Putin juga berterima kasih kepada Presiden Belarus Alexander Lukashenko atas peran mediasinya dalam mengatasi percobaan pemberontakan.
Komite Antiterorisme Nasional Rusia pada Sabtu (24/6/2023) mengumumkan bahwa rezim operasi kontraterorisme diberlakukan di Kota Moskow, wilayah Moskow, dan wilayah Voronezh guna mencegah kemungkinan aksi terorisme setelah kelompok militer swasta Wagner dituding mencoba melancarkan pemberontakan bersenjata.
Namun, menurut sejumlah laporan setempat, Moskow dan kepala kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin mencapai kompromi melalui mediasi Lukashenko.
Komite Antiterorisme Nasional Rusia pada Senin menyatakan bahwa rezim hukum operasi kontraterorisme telah dicabut di Moskow, wilayah Moskow, dan wilayah Voronezh mengingat normalisasi situasi saat ini.
No Comments