BRIEF.ID – Presiden Prabowo Subianto batal meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jakarta, pada Kamis (7/11/2024). Prabowo meminta agar pembentukan Danantara, lembaga yang bakal mengelola seluruh aset kekayaan pemerintah, harus dipersiapkan secara matang sehingga tidak terkesan terburu-buru.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, salah satu pertimbangan batalnya peresmian Danantara karena ada instruksi dari Presiden Prabowo untuk memastikan proses kesiapan pembentukan Danatara.
“Jadi, prosesnya harus ditempuh dulu. Tidak boleh terburu-buru kata Bapak Presiden. Jadi kita harus tempuh dulu prosesnya secara hati-hati, prudent, supaya hasilnya baik,” kata Hasan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah 2024 di Sentul International Conference Center (SICC), Bogor, Kamis (7/11/2024).
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo telah menunjuk Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017, Muliaman Hadad sebagai Kepala Badan Pengelolaan Investasi Danantara untuk mengelola dana investasi di luar APBN melalui skema Sovereign Wealth Fund (SWF). Mereka diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024.
Disebut-sebut, Pandu Sjahrir yang dikenal sebagai pengusaha batu bara akan dipercayakan sebagai Chief Operafing Officer atau Wakil Kepala Danantara.
Gedung Bapindo merupakan salah satu aset milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di Menteng Jakarta Pusat akan menjadi kantor Danantara.
No Comments