BRIEF.ID – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kerja sama dan ruang dialog antarnegara harus terbuka bagi semua pihak dan hak semua negara tidak boleh dikesampingkan, termasuk hak negara-negara berkembang.
Indonesia sebagai bagian integral G20 akan terus menyampaikan suara dan kepentingan negara-negara selatan global. Indonesia juga menyambut positif bergabungnya Uni Afrika sebagai anggota tetap G20.
“Indonesia akan terus menggaungkan suara dan kepentingan Global South, serta mendorong representasi kawasan yang lebih luas. Untuk itu, saya menyambut keikutsertaan Uni Afrika dalam G20 ini,” kata Presiden Jokowi pada sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 India di Bharat Mandapam International Exhibition-Convention Centre (IECC), Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023).
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan bahwa solidaritas global dalam isu kesehatan harus diperkuat, salah satunya melalui mobilisasi pandemic fund.
“Melalui mobilisasi pandemic fund, komitmen USD2 miliar perlu kita wujudkan,” ujarnya.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kesetaraan juga bisa turut membantu menciptakan dunia yang damai dan makmur. Hal ini dapat diciptakan salah satunya melalui keadilan dalam reformasi dan transparansi global, termasuk sistem perpajakan internasional, melalui pemenuhan hak pembangunan bagi semua, termasuk negara berkembang.
Ia mencontohkan, salah satu upaya yang dilakukan melalui dukungan pada hilirisasi industri yang dilakukan suatu negara dalam rangka melakukan lompatan pembangunan.
“Ini merupakan hak negara berkembang untuk lakukan lompatan pembangunan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mendorong para pemimpin negara-negara G20 untuk mendukung partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong kerja sama yang setara.
“G20 harus mendukung partisipasi negara berkembang dalam rantai pasok global serta mendorong ekosistem kerja sama yang setara dan inklusif,” kata dia.
Hadir dalam pertemuan itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
No Comments