BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan pada tahun politik 2023 disaat memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024.
“Masuk ke tahun politik ini, yang tinggal satu tahun lagi ada Pilpres dan ada pemilihan legislatif. Betul-betul harus kita jaga dengan baik stabilitas politik, stabilitas keamanan, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi yang ada,” ujar Presiden Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang (PBB), di Ballroom eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Presiden Jokowi menyampaikan, saat ini dunia dihadapi kegentingan global dan diincar oleh ancaman serta risiko-risiko baik itu resesi global, resesi keuangan, krisis pangan dan energi, perang, hingga inflasi yang sangat tinggi. Ia mengingatkan agar semua pihak memiliki perasaan yang sama dalam menghadapi kegentingan tersebut.
“Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik, kemudian mengguncangkan sisi ekonomi [karena] mengembalikannya itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” kata dia.
Ia menambahkan, meskipun diguncang ketidakpastian global stabilitas perekonomian Indonesia saat ini cukup terjaga. Ekonomi Indonesia di Kuartal III-2022 mampu tumbuh di angka 5,72%, tertinggi di antara negara anggota G20.
Sementara itu, angka kemiskinan juga mengalami penurunan dari 10,1 persen di 2021 menjadi 9,54 % di tahun 2022. Begitu juga angka pengangguran, turun dari 7,1% pada 2021 menjadi 5,9% di tahun 2022. Presiden Jokowi mengatakan, penurunan tersebut dipicu oleh peningkatan investasi di tanah air.
“Karena daya saing kita yang semakin baik, didukung oleh infrastruktur yang pemasarannya kita lakukan di semua provinsi, alhamdulillah itu sangat mendukung sekali stabilitas ekonomi kita saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan di seluruh penjuru tanah air juga mendorong pemerataan investasi di Indonesia.
“Sekarang ini, di luar Pulau Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa. Di luar Jawa tahun 2022 sudah berada di angka 53%. Artinya, di Jawa hanya 47%. Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja, tetapi juga terjadi di luar Jawa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Presiden juga meminta agar semua pihak tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi, partai, dan lain-lain.
“Kita harapkan dalam kontestasi politik pilpres maupun pileg, saya selalu titip jangan menggunakan politik identitas. Sekarang ini bukan eranya lagi politik gontok-gontokan, sekarang ini eranya adu gagasan, kontestasi program, mengadu ide,” tandasnya.
No Comments