BRIEF. ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pengesahan Cetak Biru 2022-2026 Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) menjadi langkah awal untuk mewujudkan visi IMT-GT 2036.
“Sepanjang 2014 – 2021, GDP IMT-GT meningkat sebesar 39% bahkan di masa pandemi. Ke depan komitmen ini harus diperkuat terlebih pada kondisi dunia yang semakin kompleks dengan ancaman resesi global tahun 2023,” kata Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT IMT-GT ke-14 di sela penyelenggaraan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11/2022).
Kepala Negara mengungkapkan, dukungan pemerintah dan stakeholders untuk implementasi di lapangan sangatlah menentukan.
Untuk itu, kata Presiden Jokowi, ada tiga fokus utama yang harus dilakukan ke depan.
Pertama, membangkitkan sektor pariwisata sub-kawasan. Hal ini sangat mendesak karena sektor pariwisata turun drastis hingga di atas 90% dalam dua tahun terakhir.
“Cara baru harus dicari melalui akselerasi teknologi digital dalam pemasaran, pengembangan pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan, dan peluncuran inisiatif IMT-GT Visit Year 2023-2025 sebagai platform pemasaran dan promosi bersama,” kata Presiden Jokowi.
Ia juga mendorong agar wisata halal dapat dikembangkan sebagai bagian dari target menjadi global halal hub dengan nilai pasar US$ 7 triliun pada tahun 2030.
Kedua, mempercepat pembangunan hard dan soft infrastructure, yaitu infrastruktur fisik dan sumber daya manusia dimana keduanya tidak bisa dipisahkan namun sebaliknya harus saling melengkapi.
“Ini sejalan dengan prioritas Indonesia membangun infrastruktur dan SDM secara bersama. Pembangunan konektivitas fisik seperti pelabuhan, bandara, jalan tol, termasuk Trans-Sumatera terus kita lakukan. Dalam hal ini, kita harus fokus meningkatkan konektivitas enam koridor ekonomi termasuk implementasi kapal RoRo Dumai-Melaka,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mendorong pembangunan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan IMT-GT University Network sebagai pusat riset dan inovasi sub-kawasan.
Ketiga, mewujudkan ekonomi sub-kawasan yang hijau dan berkelanjutan. Presiden menjelaskan bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan perekonomian Asean. Asean berkomitmen kuat mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan menggunakan energi terbarukan hingga 35% pada 2025.
“Hal tersebut dapat kita lakukan melalui percepatan transisi energi bersih, pengembangan lapangan kerja dan investasi energi terbarukan serta percepatan implementasi Kerangka Pembangunan Kota Hijau 2019-2036,” jelas dia.
Dikatakan, seluruh upaya pembangunan tersebut akan menjadi building block bagi kemakmuran ASEAN dan Indo-Pasifik. Untuk mendukung peningkatan konektivitas kawasan, tahun depan Indonesia akan mengadakan Indo-Pacific Infrastructure Forum.
“Saya mengundang partisipasi aktif negara-negara IMT-GT untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik sebagai Epicentrum of Growth,” ucap Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan ketua Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle tahun 2023 kepada Indonesia.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Kamboja Sudirman Haseng.
No Comments