BRIEF.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini dijadwalkan akan meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2023.
Rakornas bertema “Penguatan Resiliensi Berkelanjutan dalam Menghadapi Bencana,” digelar di Jakarta International Expo Hall B1-B2, Jakarta, pada Kamis (2/3/2023).
Pada tahun 2020-2023 Indonesia dihadapkan pada tantangan penanggulangan bencana yang tidak hanya diakibatkan oleh faktor bahaya dari alam, tetapi juga bencana yang disebabkan oleh faktor non-alam yakni pandemi Covid-19.
Berdasarkan data dari Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), sepanjang tahun 2021 terdapat 2008 kejadian bencana yang terjadi dengan didominasi oleh bencana hidrometeorologi.
Keseluruhan bencana itu telah mengakibatkan 769 jiwa meninggal dunia, 72 orang hilang, dan 583.688 jiwa mengungsi. Selain itu bencana tersebut juga telah berdampak pada 145.091 rumah, 1.402 fasilitas pendidikan, 356 fasilitas kesehatan, dan 1.251 fasilitas peribadatan rusak akibat bencana yang terjadi. Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak terjadi bencana dengan jumlah 533 kali kejadian yang disusul oleh Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa
Tengah, dan Aceh.
Tantangan penanggulangan bencana semakin kompleks menuntut lembaga bidang penanggulangan bencana harus bekerja lebih ekstra. Ditetapkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2020 tentang Rencana Induk Penanggulangan Bencana Tahun 2020-2044 menjadi pedoman bersama untuk Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, dan Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Visi RIPB tahun 2020-2044 adalah Mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana untuk Pembangunan Berkelanjutan. Tangguh bencana bermakna bahwa Indonesia mampu menahan, menyerap, beradaptasi, dan memulihkan diri dari akibat bencana dan perubahan iklim secara tepat waktu, efektif, dan efisien.
No Comments