BRIEF.ID – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) 2025 di St Petersburg, Rusia, menjadi ajang strategis bagi para pemimpin dunia dari belahan Barat, Selatan Global, Timur, dan Eurasia.
“Indonesia memandang forum ini sebagai kesempatan penting untuk membangun kepercayaan dan menjalin kesepakatan di tengah situasi geopolitik dunia yang semakin kompleks,” kata Presiden Prabowo saat berbicara pada SPIEF 2025, pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat.
Para pembicara yang hadir, di antaranya Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, Pangeran Bahrain Nasser bin Hamad Al-Khalifa, Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Ding Xuexiang, dan Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.
Di hadapan para pemimpin dunia dan peserta yang berasal dari 92 negara, Prabowo secara terbuka mengungkapkan bahwa kesepakatan yang terbangun melalui SPIEF akan menunjang kelangsungan hidup dan keberhasilan bersama.
Prabowo juga secara khusus menyoroti tantangan yang kini dihadapi bangsa Indonesia sebagai negara berpenduduk keempat terbesar di dunia, di antaranya pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan, dan layanan kesehatan bagi populasi yang setiap tahun bertambah sekitar lima juta jiwa atau setara dengan jumlah penduduk Singapura.
“Dalam sepuluh tahun, akan ada sepuluh Singapura baru di Asia Tenggara. Ini saya sampaikan untuk menggambarkan betapa besarnya Indonesia,” katanya.
Besarnya populasi Indonesia, lanjut dia, selain membawa peluang besar juga tanggung jawab besar bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, diperlukan strategi pemerintah dalam menjawab tantangan kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan layanan kesehatan bagi jutaan warga baru setiap tahunnya.
“Kebutuhan paling mendesak adalah bagaimana memberi makan lima juta mulut baru setiap tahun. Ini bukan hal kecil,” katanya. (nov)
