PM Keir Starmer Umumkan Kabinet Baru

July 7, 2024

BRIEF.ID – Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer secara resmi mengumumkan jajaran menteri kunci yang akan mengisi kabinet baru pemerintahannya, menyusul kemenangan Partai Buruh pada Pemilu 2024.

PM Keir menunjuk Angela Rayner  sebagai wakil perdana menteri sekaligus Sekretaris Negara untuk pemerataan, perumahan, dan masyarakat.

Rayner, yang adalah tokoh terkemuka Partai Buruh, akan berperan penting dalam mendorong agenda pemerintah pada isu kesetaraan sosial dan reformasi perumahan.

Selain Rayner adalah Rachel Reeves. Politisi perempuan itu ditunjuk sebagai Menteri Keuangan. Dalam pemerintahan Inggris, pengangkatan Rachel dinilai sebagai  sejarah, karena  menjadikan perempuan  sebagai menteri keuangan di Inggris.

Dalam 800 tahun sejarahnya, jabatan kepala Departemen Keuangan belum pernah dipegang  perempuan hingga saat ini.

Rachel, yang mengungkapkan rasa hormatnya atas pengangkatan tersebut, berkata: “Merupakan kehormatan seumur hidup saya untuk diangkat menjadi Menteri Keuangan. Pertumbuhan ekonomi adalah misi Partai Buruh. Sekarang, itu menjadi misi nasional.”

Pengangkatannya menandai pecahnya salah satu  hambatan tak kasat mata  yang tersisa dalam politik Inggris. Sementara itu, jabatan kepala eksekutif DPR di Parlemen Inggris sampai saat ini belum pernah dipegang oleh seorang perempuan.

Selanjutnya, David Lammy diangkat menjadi Menteri Luar Negeri, mengambil alih hubungan internasional Inggris selama periode krusial yang ditandai oleh tantangan ekonomi global dan ketegangan geopoliitk

Berikutnya, Yvette Cooper  ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri, bertugas mengawasi keamanan dalam negeri, imigrasi, serta hukum dan ketertiban negara.

John Healey akan menjabat Menteri Pertahanan, jabatan yang bertanggung jawab atas strategi pertahanan negara dan angkatan bersenjata.

Pada pemilihan yang berlangsung pada Kamis (4/7/2024), Partai Buruh mengamankan 412 kursi di 650 daerah pemilihan dengan perolehan 33,7% suara.

Partai Konservatif, yang memerintah negara itu selama 14 tahun terakhir, mengalami kekalahan besar dengan kehilangan 250 kursi, dari 471 menjadi 141, dengan perolehan 23,7% suara. (Antara)

No Comments

    Leave a Reply