BRIEF.ID – Pakar hukum pidana dari Universitas Padjajaran Bandung Prof Romli Atmasasmita meminta pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan goyah menghadapi laporan dugaan pemerasan.
“Sejak periode sebelumnya, para pimpinan KPK memang kerap digoyang isu, ya sampai sekarang. Tetapi, menurut pandangan saya, periode Pak Firli ini justru relatif solid,” kata Romli dalam diskusi publik bertema “Mengawal Agenda Antikorupsi di Indonesia” di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Ia menegaskan laporan dugaan pemerasan itu merupakan tantangan bagi KPK untuk terus bergerak maju, khususnya saat ini dalam menangani kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang melibatkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Romli mengapresiasi kinerja Ketua KPK Firli Bahuri. Hal itu berdasarkan pengalamannya dalam mencermati perjalanan periode kepemimpinan KPK dari masa ke masa.
“Saya melihat sejumlah capaian KPK di masa Firli Bahuri berdasarkan laporan publik sejak 2020 hingga 2023 trennya justru positif,” katanya.
Romli membandingkannya antara anggaran KPK tahun per tahun dan jumlah uang negara yang berhasil diselamatkan justru mengalami peningkatan. Begitu pula seluruh aspek tugas dan fungsi KPK, terutama pada bidang penindakan dan pencegahan.
Sementara itu, terkait dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK, Romli mengatakan hal itu masih harus dibuktikan di pengadilan dan KPK jangan berhenti untuk terus mengusut kasus yang sudah ditangani.
“Terkait isu pemerasan, masih harus dibuktikan dan tetap menggunakan asas praduga tak bersalah. Tetapi, harapan saya, KPK jangan goyah oleh rumor tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah isu yang menyebut dirinya memeras Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Saya menyampaikan hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan pimpinan KPK,” kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023). (ANTARA)
No Comments