BRIEF.ID – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, pemerintah telah mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengatasi perlambatan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta alas kaki.
Berdasarkan laporan sejumlah asosiasi, industri tekstil dan produk tekstil serta alas kaki sedang mengalami kinerja perlambatan akibat utilisasi di sektor indutri serat yang mencapai 20%, spinning (30%), weaving dan knitting (50%), garmen (50%), pakaian bayi (20-30%), dan alas kaki (49%). Beberapa perusahaan sudah ada yang memangkas jam kerjanya jadi 3-4 hari, yang biasanya 7 hari kerja.
Tenaga kerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari industri tekstil dan garmen dilaporkan mencapai 92.149 ribu orang dan industri alas kaki sebanyak 22.500 orang.
“Kami mengupayakan pencarian pasar baru untuk ekspor bagi sektor industri. Kami mencoba buka akses untuk pasar ke Amerika Latin dan Selatan, Afrika, negara-negara Timur Tengah, dan Asia,” kata Menperin, Selasa (8/11/2022).
Selain itu, Kementerian Perindustrian juga mempersiapkan langkah penguasaan pasar dalam negeri, dengan memperkuat dan mendorong promosi dan kerja sama lintas sektoral agar program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) semakin tumbuh.
“Melalui program ini juga akan menumbuhkan sektor industri itu sendiri,” kata Menperin.
Ia menambahkan, upaya lain yang perlu dipacu adalah penguatan daya saing industri dengan kemudahan akses bahan baku, penguatan ekosistem usaha, dan penguatan sistem produksi.
“Kita bisa lihat dengan berbagai instrumen seperti BMDTP, juga larangan terbatas, dan banyak lagi instrumen lain yang bisa kita pergunakan,” ujarnya.
Pada Triwulan III – 2022, pertumbuhan industri TPT sebesar 8,09% secara year on year (yoy). Namun terjadi perlambatan secara quarter to quarter (qtq), terkontraksi hingga -0,92% dibandingkan Triwulan II – 2022. Meski begitu, ekspor secara kumulatif masih mengalami kenaikan hingga September 2022 sebesar 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, industri alas kaki, kulit, dan barang dari kulit tumbuh 13,44% (yoy) pada periode yang sama. Ekspor alas kaki secara kumulatif sampai dengan September 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 35,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja pertumbuhan subsektur ini masih cukup tinggi, disebabkan pengalihan order dari China dan Vietnam ke Indonesia, sehingga PDB nasional masih positif. Namun demikian, Kemenperin terus mewaspadai dampak krisis global.
Karenanya, Kemenperin membentuk Satuan Tugas Pengamanan Krisis Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki dengan tugas utama menginventarisasi industri TPT dan alas kaki yang terdampak oleh krisis perekonomian global, serta permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, satgas menyusun rencana aksi dan strategi mitigasi berdasarkan inveentarisasi permasalahan. “Satgas juga berkoordinasi dengan K/L terkait dalam pelaksanaan strategi mitigasi yang diambil tersebut,” pungkas Menperin.
No Comments