Bogor, 17 Agustus 2021 – Sebagai platform belajar online, PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) berkomitmen untuk mendukung pendidikan Indonesia melalui konten belajar dengan konsep yang menyenangkan dan menarik, tak terkecuali di masa pandemi COVID-19 saat ini. Pahamify terus mempertegas komitmen ini melalui berbagai kegiatan bermanfaat yang ditujukan bagi siswa, guru, dan orang tua. Kali ini, dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-2, Pahamify menyelenggarakan Talk Show bertajuk ‘Learning Loss, Interaksi Sosial dan Dampaknya Terhadap Performa Siswa di Sekolah’.
Talk Show Pahamify yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa (17/08) ini menghadirkan Chief Operating Officer Pahamify (COO) Mohammad Ikhsan dan Ketua Umum LPAI sekaligus Psikolog dan Pemerhati Anak Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. Meski hanya virtual, gelaran ini diikuti secara antusias oleh lebih dari 250 penonton yang terdiri dari siswa, orang tua, dan guru yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ikhsan mengungkapkan, “Pandemi turut mempengaruhi pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Baik siswa, orang tua, maupun guru harus beradaptasi dengan keadaan yang baru. Keadaan ini juga memicu adanya learning loss, yaitu terjadinya penurunan kemampuan siswa secara masif dan massal akibat tidak maksimalnya proses pembelajaran selama pandemi. Penanggulangan fenomena ini bukan hanya tugas dari sekolah dan pemerintah saja, tetapi juga stakeholder pendidikan lainnya termasuk Pahamify. Oleh karena itu, kami bertekad untuk terus mendampingi siswa, orang tua, dan guru dalam menjalankan fungsi pendidikan di Indonesia.”
Menilik kilas balik pelaksanaan PJJ di Indonesia, Kak Seto mengatakan bahwa suasana yang diterapkan di rumah sangat berpengaruh terhadap proses belajar dan pemahaman anak. Harus diakui bahwa masa ini bukan masa yang mudah bagi anak, orang tua, maupun sekolah. Namun hal yang dapat dilakukan adalah menghadirkan suasana keluarga yang ramah anak dan materi pelajaran yang dikemas dengan cara kreatif dan menarik.
“Anak-anak unggul adalah mereka yang mampu beradaptasi terhadap situasi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengatur gaya belajar dan situasi belajar bagi anak. Bukan dengan tekanan, tapi dengan memadukan antara kemampuan kognitif dan kemampuan afektif yang merangsang kreativitas, sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup,” urai Kak Seto.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim telah mengeluarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat COVID-19 yang tujuannya meringankan pelaksanaan pendidikan. Meski begitu, berdasarkan laporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, masih ada 13% anak-anak Indonesia yang mengalami depresi karena situasi yang penuh dengan keterbatasan saat ini.
Mencermati hal ini, Pahamify kembali membantu menjawab kesulitan anak melalui inovasi terbaru bernama MIPI.ai. Inovasi ini dapat pula disebut sebagai “Google Search” bagi Pelajar. Terdapat 2 fitur dalam Mipi.ai, antara lain Tanya MIPI yaitu Teknologi Machine Learning yang bisa bantu siswa mencari tahu cara penyelesaian soal pelajaran secara mudah dan cepat. Fitur kedua adalah Forum Diskusi, yaitu tempat diskusi seputar pelajaran, aktivitas sekolah, maupun persiapan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai inovasi ini dapat mengunjungi https://mipi.ai.
“Menginjak usia Pahamify yang ke-dua, kami terus memperkuat tekad untuk memberikan yang terbaik bagi siswa, orang tua, dan guru. Melalui berbagai fitur yang ada, kami berharap dapat terus berperan bagi pendidikan di Indonesia sehingga mampu mewujudkan #SemuaBisaSemuaPaham. Talk show ini juga kami harapkan dapat dapat memperluas wawasan dan memantapkan Bapak, Ibu, dan adik-adik dalam pelaksanaan PJJ,” tutup Ikhsan.
No Comments