BRIEF.ID-Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menyebut perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia tak lepas dari jasa mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Daniel menilai Gus Dur adalah figur yang membuat perayaan masyarakat Tionghoa itu bisa kembali digelar, pada tahun 2000 setelah sempat dilarang sejak 1968 – 1999.
“Pada setiap Imlek, kita bersyukur bahwa Gus Dur waktu menjadi Presiden itu pertama kali tindakan yang dilakukan adalah mencabut segala Perpres diskriminasi yang dilakukan negara terhadap warganya,” kata Daniel dalam keterangannya, Sabtu (21/1/2023).
Perayaan Imlek 2023, kata Daniel, PKB akan mengadakan diskusi berjudul “Imlek dan Sejarah Kelam Diskriminasi di Indonesia.” Meski Imlek sudah kembali dibolehkan sejak 23 tahun yang lalu, Daniel menyebut saat ini tindakan diskriminasi masih terjadi.
“Jadi secara konstitusi sudah menjamin, bahkan kita ada UU anti diskriminasi. Tetapi secara fakta beberapa hal terjadi di bawah,” kata Daniel.
Ia berharap perayaan Imlek yang diadakan setiap tahun dapat menjadi momentum, tidak hanya bagi warga Tionghoa, tetapi juga bagi masyarakat untuk kembali mengingat adanya kebebasan dan tidak adanya diskriminasi di Indonesia.
No Comments