Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, Sekitar 30 Ton Emas Diimpor Antam dari Singapura & Australia

BRIEF.ID – PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam mengimpor emas kurang lebih 30 ton dari Singapura dan Australia untuk memenuhi kebutuhan di pasar dalam negeri.

“Mungkin sekitar 30-an ton,” ucap Direktur Utama Antam Achmad Ardianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, yang membidangi BUMN, seperti dikutip Antara, Senin (29/9).

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika disinggung mengenai berapa jumlah emas yang diimpor oleh Antam dari Singapura. Dia menjelaskan bahwa Antam mengimpor emas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri.

Saat ini, kata dia, tambang emas milik Antam yang berlokasi di Pongkor, Jawa Barat, hanya bisa memproduksi 1 ton emas dalam satu tahun. Sedangkan, realisasi penjualan emas Antam pada 2024 berada di angka 43 ton. Tahun ini, Antam menargetkan penjualan emas mencapai 45 ton.

Untuk merealisasikan target penjualan tersebut, perseroan menurutnya menempuh sejumlah langkah, seperti memanfaatkan emas yang dijual oleh masyarakat ke Antam (buyback). “Itu (buyback) menjadi sumber bagi kami untuk dicetak dengan versi yang baru, tetapi hanya dapat 2,5 ton dalam setahun. Kita masih kekurangan emas,” kata Ardianto.

Langkah lain yang ditempuh oleh Antam untuk memperoleh emas adalah mengajukan penawaran pembelian emas kepada perusahaan-perusahaan yang memurnikan emasnya di Antam. Akan tetapi, penawaran tersebut jarang menemui titik kesepakatan, sebab tersandung oleh pajak dan tidak adanya kewajiban perusahaan tambang untuk menjual emasnya kepada Antam.

“Jadi, tidak ada kewajiban bagi perusahaan tambang yang menambang di Indonesia untuk menjual ke Antam dan B2B (business to business)-nya tidak selalu menguntungkan, maka Antam masuk ke opsi ketiga (impor emas),” katanya.

Ardianto pun memastikan bahwa emas yang diimpor oleh Antam berasal dari perusahaan yang terafiliasi dengan London Bullion Market (LBMA) yang berlokasi di Singapura maupun Australia. Antam, kata dia, membelinya dengan harga pasar.

“Kenapa Antam impor? Karena terpaksa, karena kebutuhan masyarakat besar, sementara sumbernya tidak ada,” ujarnya.

Ardianto sekaligus menegaskan bahwa bukan Antam yang mengekspor emas ke luar negeri. Yang mengekspor emas, kata dia, merupakan perusahaan-perusahaan tambang emas lainnya yang ada di Indonesia.

“Antam tidak pernah mengekspor emas. Yang mengekspor emas itu adalah perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia,” ucap dia menegaskan. (lsw)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Ini Dia Rekam Catatan IPO Hingga Akhir September 2025

BRIEF.ID – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat...

Ricuh Hasil Muktamar, PPP Kembali Masuk Pusaran Dualisme

BRIEF.ID - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) baru saja selesai...

Mendag Sebut IEU CEPA Banyak Keuntungan Bagi Indonesia

BRIEF.ID – Penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa...

IHSG Menguat ke Level 8.150, Investor Cermati Rilis Data Inflasi dan Neraca Perdagangan

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...