BRIEF.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, penggabungan BUMN Karya dari tujuh perusahaan menjadi tiga perusahaan BUMN Karya masih menunggu keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
BUMN Karya terdiri atas PT Waskita Karya Tbk, PT Hutama Karya (HK), PT Nindya Karya, PT Brantas Abipraya, PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
“Lagi menunggu keputusan dari Menteri PU,” ujar Erick di Jakarta, seperti dikutip Rabu (18/12/2024).
Erick mengaku terus mendorong agar rencana penggabungan perusahaan-perusahaan BUMN Karya dapat tuntas pada tahun 2025.
“Kalau bisa kita dorong tahun depan bisa tuntas,” kata dia.
Menurut Erick, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya. Saat ini, Kementerian BUMN sudah mulai melakukan klasifikasi dan pengelompokan agar bisa fokus pada tugas masing-masing.
Lebih lanjut, dikatakan PT Brantas Abipraya, PT Adhi Karya, dan PT Nindya Karya akan bergabung yang fokusnya pada proyek pembangunan air, rel, dan konteks lainnya. Hutama Karya dan Waskita nantinya akan mengerjakan proyek jalan tol, non tol, institusional building dan residential comercial.
WIKA (Wijaya Karya) dan PP (PT PP) tidak masuk ke tol road, tapi fokus ke seaport, dan airport. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya. PP akan menjadi holding atau induk perusahaan untuk penggabungan bersama Wijaya Karya.
Erick menegaskan upaya konsolidasi dan restrukturisasi BUMN Karya ini untuk menjadi lebih sehat dan efisien dalam pelaksanaan pekerjaan infrastruktur.
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir membahas rencana restrukturisasi BUMN Karya untuk mewujudkan program Asta Cita, terutama dukungan infrastruktur untuk swasembada pangan dan hilirisasi. (nov)