BRIEF.ID – Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Richard Dondokambey, menyatakan pengelolaan kawasan pariwisata Likupang berbeda dengan daerah lainnya, karena berbasis konservasi.
“KEK Pariwisata Likupang dikembangkan dengan mengutamakan pelestarian alam dan dibangun sebagai The Hub Conservation Base Tourism in Sulawesi,” kata Richard di Manado, seperti dilansir Antara, Selasa (11/7/2023).
Ia mengatakan, KEK Pariwisata Likupang merupakan eco-region penting di dunia karena menjadi habitat bagi 37% keragaman endemik yang ada di Indonesia.
“Karena itu, pengelolaan KEK Likupang dilakukan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.
Pengembangan investasi, kata dia, dilakukan secara bertahap dan ke depan terbangunnya KEK Likupang mengutamakan pariwisata berkualitas.
Richard menambahkan, hingga Triwulan II – Tahun 2023 investasi yang terserap untuk pembangunan kawasan ini telah mencapai sebesar Rp234 miliar.
“Sebanyak 650 tenaga kerja terserap di kawasan ini,” ujarnya.
Dia optimistis pembangunan KEK Pariwisata Likupang akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Sulawesi Utara, terutama Kabupaten Minahasa Utara.
Seperti diberitakan, KEK Likupang menjadi salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), di samping Borobudur di Provinsi Jawa Tengah, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
No Comments