BRIEF.ID – Pemerintah Tiongkok mengumumkan paket stimulus untuk menstabilkan pasar domestik, terutama dunia usaha yang terancam kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
Pada Rabu (7/5/2025), People’s Bank of China (PBOC), bersama Administrasi Pengaturan Keuangan Nasional, dan Komisi Pengaturan Sekuritas China mengadakan konferensi pers bersama untuk menyampaikan rencana stimulus untuk menjaga stabilitas dunia usaha dan pasar keuangan.
Konferensi pers tersebut berlangsung di tengah harapan pelaku usaha yang tinggi atas dukungan pemerintah kepada eksportir yang ragu atas masa depan usaha mereka, akibat dampak tarif impor tinggi dari AS.
Pemerintah Tiongkok mengumumkan bantuan untuk usaha swasta dan usaha kecil yang rentan, serta langkah-langkah untuk menstabilkan pasar kerja, dan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan konsumsi domestik.
Selain itu, stimulus untuk menstabilkan pasar keuangan juga menjadi prioritas utama pemerintah, karena dampak kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS, Donald Trump, mengancam sistem keuangan seluruh dunia.
Terkait dengan itu, PBOC menurunkan Rasio Cadangan Wajib atau Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 basis poin (BPS).
Selain itu, PBOC juga memangkas suku bunga sebesar 10 BPS, memotong suku bunga kebijakan moneter 25 BPS, dan memangkas suku bunga pinjaman dana penyedia pribadi 25 BPS, serta memotong kuota alat dukung pasar modal menjadi 800 miliar yuan. (jea)