BRIEF.ID – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah akan mengimpor jagung 250 ribu ton dari rencana 500 ribu ton untuk menekan harga jagung pakan ternak yang mulai merangkak naik. Dua negara yang dijadikan sebagai pengimpor jagung adalah Brasil dan Argentina.
“Harga jagung memang berangsur-angsur naik di tempat peternak. Oleh karena itu, kita akan mengimpor jagung untuk industri, ditambah sebanyak 250 ribu ton,” ujar Mendag.
Mendag menekankan, jagung yang diimpor hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di dalam negeri, bukan untuk konsumsi.
“Untuk peternakan, untuk industri, untuk peternakan, bukan konsumsi untuk industri pakan ternak,” tegasnya.
Terkait ketersediaan beras, Mendag mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki stok yang cukup. Namun ia mengakui, meskipun tidak naik, harga beras di sejumlah daerah masih belum turun.
“Stok cukup, mulai dari pusat, provinsi sampai kabupaten ya, jadi digelontorkan. Memang yang dekat-dekat, seperti Jakarta dan Jawa Barat sebagian sudah turun, tapi yang jauh-jauh belum turun tapi tidak naik lagi,” ujarnya.
Mendag menambahkan, untuk mengantisipasi dampak dari El Nino pemerintah juga tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara untuk pengadaan beras jika nanti diperlukan.
“Telah diputuskan, kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu walaupun nanti belum tentu dibawa kemari. Jadi, kalau ada kita beli, pada waktu yang diperlukan baru nanti diimpor,” kata Mendag.
Sedangkan untuk komoditas gula, Mendag mengungkapkan bahwa harga gula mulai berangsur naik yang disebabkan minimnya realisasi pengadaan gula dari luar negeri untuk menutupi kekurangan suplai dari dalam negeri.
“Para pelaku importir gula, baru mengimpor gula itu kira-kira 30%. Jadi, yang diharuskan, dikeluarkan persetujuan impornya yang diputuskan neraca komoditas dan dihitung, direkomendasikan oleh perindustrian karena yang menunjuk itu dua ini, baru terealisasi kami cek, lebih kurang 30%,” kata dia.
No Comments