Pembiayaan PNM Mencapai Rp 32 Triliun di Tahun 2021

Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengakhiri periode 2021 dengan capaian pertumbuhan pesat di semua lini. Aset PNM tercatat mencapai Rp 43,71 triliun pada tutup buku 2021, atau tumbuh 138 persen (year-on-year/yoy) dibanding tahun 2020. Program PNM Mekaar dan PNM ULaMM adalah faktor dari kenaikan aset PNM, tercatat aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tumbuh pesat hingga 165% menjadi 25,6 triliun dan PNM ULaMM naik hingga 103% menjadi 6,6 triliun. Dibandingkan tahun 2020, aset produktif pembiayaan PNM Mekaar tercatat 15,5 triliun dan PNM ULaMM 6,4 triliun.

PNM mencatatkan laba bersih di sepanjang 2021 sebesar Rp 845 miliar, dibanding tahun 2020 lalu yang sebanyak Rp 359 miliar. Hingga Desember 2021, tingkat non performing loan (NPL) gross PNM tercatat sebesar 0,69%. Catatan NPL konsolidasi itu membaik dibandingkan dengan Desember 2020, yaitu sebesar 1,23%.

Sejalan dengan meningkatnya penyaluran, jumlah nasabah PNM juga bertumbuh dengan pesat. Sampai Desember 2021, total nasabah tercatat sebanyak 11 juta dan kantor cabang PNM Mekaar yang bertambah sebanyak 317 kantor. Hingga 28 Juni 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 131,4 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.386 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

2026 Diproyeksi Menantang, Indonesia & Thailand Tetapkan Kebijakan Moneter Lebih Longgar

BRIEF.ID – Dua negara dengan ekonomi terbesar di Asia...

Pemerintah Terbitkan PP 49 Tahun 2025 tentang Pengupahan

BRIEF.ID - Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49...

IHSG Terhempas dari Level 8.700, Investor Lancarkan Profit Taking

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Tertekan ke Level Rp16.700 per Dolar AS Meski BI Tahan Suku Bunga

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah tertekan ke level...