BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melakukan konsolidasi di level 8.550 – 8.700 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/12/2025).
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis, Senin (15/12/2025) menyebutkan, sejumlah aksi korporasi emiten diperkirakan masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG.
Secara teknikal, terjadi pelebaran histogram negatif MACD. Di lain pihak, pelemahan Stochastic RSI mulai melandai dan mendekati level oversold.
“IHSG masih berada di bawah level MA5 sehingga diperkirakan IHSG berpotensi mengalami konsolidasi, pada kisaran level 8.550-8.700, pada pekan ini,” demikian laporan itu.
Saham-saham yang diunggulkan, di antaranya INDY, BRPT, TINS, MEDC, INKP, dan MDKA.
Sementara itu, indeks di Wall Street ditutup melemah akibat koreksi pada saham sektor AI di perdagangan Jumat (12/12/2025), sehingga mendorong indeks ditutup mixed pada pekan lalu.
Koreksi pada perdagangan akhir pekan lalu tersebut disinyalir sebagai rotasi sektor, di mana investor beralih ke saham-saham cyclical yang dianggap lebih sensitif terhadap ekonomi dan melakukan profit taking terhadap saham-saham berorientasi pertumbuhan seperti saham yang terkait dengan AI.
Harga US 10-year Bond Yield naik 4 bps ke 4,188%. Sedangkan harga emas spot menguat 0,3% ke level US$ 4.293 per troy ons, pada (12/12/2025).
Fokus perhatian pasar pada pekan ini adalah dirilisnya beberapa data ekonomi penting dari AS, yaitu seperti nonfarm payrolls bulan Oktober dan November 2025. Selain itu, dijadwalkan akan dirilis sejumlah data ekonomi lainnya seperti retail sales, inflasi, dan indeks PMI.
Investor juga akan menantikan keputusan kebijakan moneter dari ECB, BoE dan BoJ, pada pekan ini.
Dari dalam negeri, investor akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertumbuhan kredit perbankan, pada Rabu (17/12/2025).
Sejumlah aksi korporasi emiten diperkirakan juga akan masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG. Secara teknikal, terjadi pelebaran histogram negatif MACD. Di lain pihak, pelemahan Stochastic RSI mulai melandai dan mendekati level oversold. (nov)


