BRIEF.ID – Indeks di Wall Street, New York, Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (7/10/2025), akibat koreksi pada saham sektor teknologi seiring berkurangnya optimisme pada AI karena margin tidak sesuai diperkiraan.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan terbuka untuk mencapai kesepakatan pendanaan subsidi layanan kesehatan yang dituntut Partai Demokrat, menyusul pemungutan suara Senat yang gagal untuk mengakhiri government shutdown.
Government shutdown yang kini memasuki minggu kedua, menyebabkan penundaan rilis data ekonomi utama, yang berpotensi mempersulit pasar keuangan dan pembuat kebijakan The Fed untuk memperkirakan arah suku bunga AS ke depan.Â
Investor dan pejabat Fed terpaksa mencari data alternatif, seringkali dari sumber swasta, demikian dikutip dari laporan Phintraco Sekuritas, yang dirilis Rabu (8/10/2025).
Indeks di bursa Eropa ditutup beragam, namun indeks di bursa Prancis rebound. Factory orders Jerman pada bulan Agustus 2025 turun 0,8% MoM setelah turun 2,7% MoM pada bulan Juli 2025. Ini merupakan penurunan selama empat bulan berturut-turut, yang terutama didorong oleh turunnya sektor otomotif.
Harga US 10-year Bond Yield turun 3 bps di level 4,131%, menantikan komentar dari beberapa pejabat The Fed. Harga emas mencapai level di atas US$ 4.000/troy oz untuk pertama kalinya, pada Selasa (7/10/2025) karena meningkatnya permintaan safe haven di tengah dollar AS yang melemah, volatilitas geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi AS yang tidak kunjung turun. Selain itu bank sentral beberapa negara juga melakukan diversifikasi dengan membeli emas. (nov)