BRIEF.ID – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Arif Suhartono mengatakan, salah satu operator kapal pesiar internasional berminat menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai markas (home port).
“Kami sudah dalam tahap awal, cukup dalam pembicaraannya,” kata Arif di Denpasar, Bali, Minggu (12/5/2024).
Arif belum memberikan detail lebih lanjut termasuk nama perusahaan kapal pesiar itu karena komunikasi masih terus diintensifkan.
Pelabuhan yang menjadi markas itu berarti penumpang mengawali dan mengakhiri perjalanan pesiarnya dengan mengelilingi sejumlah destinasi.
Apabila Pelabuhan Benoa menjadi markas kapal pesiar, diharapkan memberikan dampak ekonomi khususnya kepada pariwisata Bali di antaranya untuk mengisi kebutuhan logistik untuk kapal pesiar.
Ia menjelaskan pengembangan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang ditargetkan rampung Oktober 2024 dapat menambah kapasitas kapal pesiar dari dua menjadi empat hingga lima kapal pesiar sandar bersamaan.
Dari jumlah itu, apabila dipilih menjadi markas operator kapal pesiar, maka pihaknya mempersiapkan satu hingga dua terminal yang khusus untuk kerja sama markas kapal pesiar.
“Tiga terminal sisanya itu untuk publik, artinya ada satu operator kapal pesiar menjadikan homebase-nya di sini tapi yang lain tetap bisa masuk,” kata dia.
Pengerjaan proyek BMTH saat ini sudah mencapai 93 persen dengan melibatkan sebanyak 1.900 pekerja lokal.
Ada pun saat ini kapal pesiar sandar di dermaga timur dengan panjang mencapai 500 meter setelah sebelumnya ditambah 160 meter, sehingga dua kapal pesiar ukuran jumbo yakni dengan panjang sekitar 294 meter sudah bisa sandar dalam waktu yang bersamaan.
Untuk pertama kalinya, pelabuhan itu juga disandari kapal pesiar terpanjang yang pernah sandar mencapai 317 yakni Celebrity Solstice yang membawa sekitar 4.000 orang penumpang dan awak kapal pada 30 Oktober 2023.
No Comments