BRIEF.ID – Obor Api Abadi Mrapen dari Grobogan, Jawa Tengah, yang dinamakan “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam,” pada Kamis (23/5/2024) sore di lokasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 PDI Perjuangan di Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta Utara.
Obor tersebut diantarkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, disambut pembacaan puisi berjudul “Banteng yang Terluka” oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun.
“Meskipun anak panah menembus sekujur tubuhku, tetapi jeritan kesakitan ini, menyatukan jiwa dan ragaku untuk tetap berjuang. Bagaikan obor “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” ini, hai banteng-banteng yang gagah perkasa, dari Sabang sampai ke Merauke, dari Pulau Rote (Nusa Tenggara Timur) sampai ke Miangas (Sulawesi Utara), jangan jadi pengecut, apalagi pengkhianat,” kata Komarudin.
“Satukan barisan di bawah komando Megawati Soekarnoputri. Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti akan menang,” lanjut Komarudin.
Sementara itu, Hasto dalam sambutannya mengatakan “Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam” merefleksikan kekompakan kader PDI Perjuangan untuk terus menggelorakan semangat juang bagi Indonesia Raya, sesuai pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“PDI Perjuangan tidak pernah mengenal kata capek. Selama perjuangan itu ditujukan untuk bangsa dan negara Indonesia dan untuk itulah PDI Perjuangan melalui Rakernas ke-5 ini, setelah kita menghadapi kegelapan demokrasi akibat sisi-sisi gelap kekuasaan, maka kami menyalakan semangat dengan berdasarkan kepada semangat berdiri di atas kaki sendiri,” tutur Hasto.
Sebelum tiba di Ancol, Hasto berlari sekitar 6 kilometer dari kawasan Kemayoran dengan membawa obor Api Abadi Mrapen.
Ia maraton bersama Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih Hendrar Prihadi, politisi PDI Perjuangan Krisdayanti, sejumlah pemuda dan kader PDI Perjuangan.
Obor Api Abadi Mrapen diambil oleh PDI Perjuangan dari wilayah Grobogan, Jawa Tengah, pada Jumat (17/5/2024).
Obor tersebut telah menempuh jarak lebih dari 500 kilometer dan melalui 20 kantor DPD PDI Perjuangan. Maraton obor api abadi itu juga merefleksikan tekad PDI Perjuangan untuk berdiri di kaki sendiri.
