BRIEF.ID – Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 yang diterbitkan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 342%. Hal ini dinilai sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap BRI Finance, dan optimisme pasar pembiayaan seiring ekonomi Indonesia yang kian pulih.
Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan oversubscribed menunjukkan tingginya minat pasar terhadap Obligasi II BRI Finance Tahun 2023, dan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan berkesinambungan perseroan saat ini maupun masa yang akan datang.
Terutama keberhasilan BRI Finance melakukan transformasi bisnis untuk memperbesar portofolio pembiayaan konsumer, di tengah semakin ketatnya persaingan di industri pembiayaan. Adapun 3 besar investor yang meminati Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 yaitu sektor perbankan, asuransi dan aset manajemen.
“Kondisi oversubscribed ini boleh dibilang mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang semakin tinggi atas prospek bisnis pembiayaan di Indonesia seiring dengan semakin pulihnya perekonomian Indonesia. Termasuk tren penjualan otomotif yang cenderung meningkat,” kata Willy penuh optimisme.
Seperti diketahui meski perekonomian nasional dibayangi tantangan resesi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 tercatat 5,03% secara tahunan/year on year (yoy).
Persentase itu sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sekitar 5,01% yoy. Bahkan Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap kuat, yakni berada pada kisaran 4,5%-5,3%.
Adapun di pasar otomotif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) cukup optimistis dengan penjualan mobil tahun ini yang ditaksir bisa mencapai target hingga 1 juta unit. Merujuk data Gaikindo, penjualan wholesales atau dari pabrik ke dealer mencapai 82.097 unit pada Mei 2023.
Jumlah itu naik sekitar 39,35% jika dibandingkan dengan April 2023. Adapun penjualan wholesales pada periode Januari-Mei 2023 mencapai 423.404 unit atau meningkat sekitar 6,88% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 396.120 unit.
Optimisme yang sama diungkapkan pula oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), yang merevisi target penjualan sepeda motor tahun ini di kisaran 5,6 juta hingga 5,8 juta unit dari 5,4 juta sampai 5,6 juta unit. Adapun penjualan sepeda motor baru pada periode Januari-Mei 2023 sudah menyentuh 2.708.167 unit.
Willy lanjut menjelaskan dengan suntikan modal yang didapat dari obligasi, pendanaan perseroan pun akan semakin terdiversifikasi. Dia merinci, seluruh dana hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur pendanaan perseroan berdasarkan izin usaha dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Di mana seluruh dana akan digunakan untuk ekspansi bisnis pembiayaan di segmen konsumer (multiguna).
“Ini juga bagian dari strategi perseroan dalam penerapan manajemen risiko di tengah volatilitas pasar saat ini. Dengan penggunaan dana obligasi yang ditujukan untuk ekspansi pembiayaan khususnya di segmen konsumer, tentu saja akan membuat produk yang ditawarkan semakin kompetitif,” ujarnya menekankan.
Selain itu perseroan pun memperkuat komitmen menjaga kepercayaan investor dengan senantiasa menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga mendukung pertumbuhan kinerja BRI Finance secara berkelanjutan dan sehat.
Menurut Willy, manajemen perseroan akan menjalankan strategi yang telah ditetapkan antara lain perluasan jaringan kerja, simplifikasi proses, penguatan manajemen risiko, implementasi joint financing, dan penguatan sinergi Referral BRI Group.
“Hal ini sejalan dengan aspirasi perseroan menjadi leading multifinance dengan total asset di atas Rp10 triliun pada 2024,” pungkasnya.
Sebelumnya, BRI Finance menggelar penawaran umum Obligasi II BRI Finance Tahun 2023 pada 4 Juli hingga 6 Juli 2023 dengan target penghimpunan dana sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Perseroan menerbitkan Obligasi dalam dua Seri, yaitu Seri A dengan jumlah pokok Obligasi yang ditawarkan sebesar Rp197 miliar, dan tenor 370 hari kalender sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 5,85% per tahun, dan Seri B dengan jumlah pokok Obligasi yang ditawarkan sebesar Rp303 miliar, dan tenor 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,40% per tahun. Penawaran awal Obligasi dimulai pada 14-21 Juni 2023, dengan rencana dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2023.
No Comments