BRIEF.ID – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat setelah ditopang oleh ekspektasi bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan surplus.
Kurs rupiah pada Senin (20/2/2023) pagi dibuka naik 21 poin atau 0,14% ke posisi Rp15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.210 per dolar AS.
“Ada potensi rupiah untuk menguat hari ini, didorong oleh rilis data neraca pembayaran yang masih akan positif,” kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Rully mengatakan perkiraan NPI surplus tersebut didukung oleh tingginya surplus neraca transaksi berjalan, terutama ekspor yang masih tumbuh cukup tinggi pada 2022.
Neraca perdagangan RI secara kumulatif dari Januari-Desember 2022 mengalami surplus US$ 54,46 miliar dengan nilai ekspor US$ 291,98 miliar dan impor US$ 237,52 miliar.
Neraca perdagangan sepanjang tahun 2022 tumbuh 53,76% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Bank Indonesia memperkirakan NPI 2022 mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4-1,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar US$ 3,87 miliar dipengaruhi kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.
Rully memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran Rp15,165 per dolar AS hingga Rp15,225 per dolar AS. (Antara)
No Comments