BRIEF.ID – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi hasil survei tentang tingkat kepuasan masyarakat atas pelaksanaan mudik Lebaran tahun 2024.
“Tingkat kepuasan mudik, alhamdulillah memberikan hasil yang baik. Tingkat kepuasan mudik secara keseluruhan yaitu 89% dan tingkat kepuasan mudik gratis yaitu 91%,” kata Menhub usai menghadiri Rapat Terbatas Evaluasi Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran Tahun 2024, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/5/2024).
Menhub menjelaskan, survei dilakukan atas instruksi Presiden Joko Widodo untuk evaluasi. Survei dilakukan Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), salah satu media massa, dan salah satu perusahaan telekomunikasi di Tanah Air.
Menhub menyampaikan, pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2024 dari unsur keselamatan mendapatkan hasil yang baik. Salah satunya karena faktor mudik gratis yang tersedia sehingga menurunkan angka pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor roda dua.
“Terjadi penurunan kasus 8%, meninggal dunia turun 12%, dan luka ringan minus 10%. Memang luka berat naik 33%. Bersama-sama Pak Menko dan Kapolri, kami menghimbau agar saudara-saudara kita yang menggunakan motor seyogyanya untuk tidak melakukan itu. Solusinya adalah mudik gratis,” kata Menhub.
Berdasarkan hasil evaluasi, Kemenhub akan mengupayakan penambahan rest area, baik di Cipali dan jalur ke arah Merak.
“Fungsi rest area adalah untuk tempat istirahat, tapi fungsi yang lain sebagai tempat men-delay volume kendaraan yang menuju ke suatu tempat. Oleh karenanya, tadi saya diinstruksikan untuk bekerjasama dengan Menteri PU untuk membebaskan tanah-tanah sebagai rest area yang mungkin tidak langsung ke rest area,” jelasnya.
Menhub mengatakan, pemerintah mengupayakan pembebasan lahan sekitar 10 atau 15 tempat dengan luas masing-masing 5 hektare.
Berikutnya, berkaitan dengan manajemen gerbang tol untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di pintu tol. Pola ini akan diterapkan pada Kilometer 70 dan Kilometer 414.
“Kita tidak boleh lagi menggunakan tapping. Kilometer 70, Kilometer 414 itu panjang sekali. Dengan sistem OBU (On Board Unit) seperti itu, maka kendaraan bisa langsung lewat dan langsung tercatat berapa yang mereka harus bayar. Ini membuat kelancaran di Kilometer 70 dan Kilometer 414 itu terjadi dengan baik,” imbuhnya.
No Comments