BRIEF.ID – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi andalan Program 3 Juta Rumah, yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, kuota rumah subsidi FLPP ditingkatkan dari 220.000 unit menjadi 350.000 unit untuk tahun 2025, dan telah terealisasi sebanyak 117.000 unit per Juni 2025.
“Kami ditugaskan membangun dan merenovasi 3 juta rumah dalam setahun. Program andalan kami itu yang paling penting adalah rumah subsidi, kemudian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk renovasi rumah,” ujar Menteri PKP yang akrab disapa Ara, di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Menurut dia, target rumah subsidi KPR Sejahtera FLPP yang dinaikan menjadi 350.000 unit pada 2025 berkat kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memberi ruang bagi penyaluran KPR Subsidi FLPP.
Pembangunan rumah subsidi FLPP juga memberi multiplier effect, yang mendorong sektor ekonomi lain turut bergerak, sekaligus membuka lapangan kerja.
“Dengan kebijakan dari Bank Indonesia, kita bisa menaikkan rumah subsidi FLPP menjadi 350.000 tahun ini. Satu rumah subsidi itu yang kerja minimal 5 orang. Berarti kalau 5×350.000, berarti yang bekerja sekitar 1.650.000 orang. Belum industri terkait lainnya juga ikut bergerak, jadi lebih banyak lagi lapangan kerja yang terbuka,” tutur Ara.
Menteri PKP juga mengapresiasi pencapaian BP Tapera dalam mengakselerasi penyaluran rumah subsidi sebanyak 117.000 unit per Juni 2025.
Ara berpesan agar BP Tapera bekerja keras untuk mencapai sisa target 233.000 unit rumah subsidi FLPP, mengingat waktu untuk memenuhi target tahun ini tersisa enam bulan.
“Masih ada sekitar 240.000 unit dalam enam bulan ke depan, jadi Pak Heru, kerja keras, ya,” ujar Ara.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, mengatakan program KPR Sejahtera FLPP tahun ini mengalami peningkatan kuota yang signifikan.
Menurut Heru, hingga 29 Juni 2025, BP Tapera telah menyalurkan lebih dari 117.000 unit KPR Sejahtera FLPP dari target 350.000 unit tahun ini.
“Tahun ini untuk pertama kali dalam sejarah meningkat luar biasa menjadi 350 ribu kuota. Ini bentuk komitmen kuat mendukung program 3 juta rumah dari Presiden dan Menteri PKP,” ungkap Heru.
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah program subsidi pembiayaan perumahan yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah membeli rumah dengan skema KPR bersubsidi.
Melalui program ini, pemerintah memberikan dana murah kepada bank penyalur agar masyarakat dapat memperoleh rumah dengan suku bunga rendah, uang muka ringan, dan tenor panjang. (jea)
