Menteri ESDM Beberken 3 Langkah Wujudkan Kemandirian Energi

September 11, 2024

BRIEF.ID – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membeberkan 3 langkah untuk meningkatkan lifting minyak dan mewujudkan kemandirian energi di Indonesia.

Menurut dia, 3 langkah mewujudkan kemandirian energi adalah melakukan eksplorasi sumur baru, mengoptimalkan sumur-sumur minyak yang sudah ada, dan mengidentifikasi optimalisasi potensi sumur-sumur ideal yang masih produktif.

Bahlil menjelaskan, eksplorasi sumur baru untuk mendapatkan sumber minyak harus terus dilakukan untuk meningkatkan lifting minyak Indonesia.

“Kita harus segera melakukan eksplorasi terhadap potensi-potensi sumur-sumur minyak baru,” kata Bahlil, dalam sambutan pembukaan Leaders Forum: Masa Depan Energi RI, di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Selanjutnya, langkah yang dilakukan adalah optimalisasi sumur-sumur minyak yang ada, potensi sumur-sumur ideal yang masih produktif, melalui teknologi atau cara lainnya. Langkah ini dapat meningkatkan lifting minyak, sekaligus mendorong Indonesia menuju kemandirian energi.

Saat ini, lifting minyak Indonesia hanya menembus 600.000 barel per hari dan konsumsi minyak 1,6 juta barel per hari, dengan total lifting sumur yang dikuasai PT Pertamina hanya sekitar 65%.

“Untuk optimalisasi sumur-sumur minyak yang sudah ada, harus ada intervensi dari teknologi agar dapat meningkatkan lifting minyak, salah satunya lewat teknologi EOR (Enchanced Oil Recovery) dan lainnya,” ujar Bahlil.

Selain sumber minyak, lanjutnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM juga terus mendorong peningkatan pemakaian energi baru terbarukan (EBT) guna mewujudkan kemandirian energi.

Dengan potensi EBT yang banyak dan bervariasi, lanjutnya, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan sumber energi dari minyak mentah dan batu bara. Hal ini, menjadi salah satu fokus Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Sekarang kita sudah mengenal B35, B40, ke depan agar kita dorong menjadi B50. Ini salah satu program daripada Pak Prabowo (Prabowo Subianto),” ungkap Bahlil.

Bahlil menjelaskan, Indonesia pernah mengalami surplus produksi minyak, di mana menghasilkan 1,6 juta barel per hari, sedangkan konsumsinya 700.000 barel per hari.

Dengan kondisi saat ini, di mana lifting minyak Indonesia hanya menembus 600.000 barel per hari dan konsumsinya 1,6 juta barel per hari, maka ada ada kekurangan produksi sekitar 1 juta barel per hari.

“Inilah tantangan yang paling besar yang harus dilakukan ke depan untuk meningkatkan lifting minyak guna memenuhi konsumsi, sekaligus mewujudkan kemandirian energi di masa depan,” tutur Bahlil.

No Comments

    Leave a Reply