BRIEF.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta pemerintah daerah (pemda) serius mengantisipasi ancaman krisis pangan dunia.
Pernyataan itu, disampaikan Mentan saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtannas) 2024 yang dihadiri 1.500 perwakilan dari dinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia secara hybrid.
“Untuk bupati dan gubernur di seluruh Indonesia, saya meminta perhatian khusus untuk sektor pertanian, karena ini adalah sektor vital. Jika pertanian bermasalah, dunia bisa bermasalah,” kata Amran, dalam keterangan di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Dia menyampaikan, Musrenbangtannas adalah acara tahunan yang diadakan Kementan untuk menyatukan pemikiran dan merumuskan rencana kegiatan guna mempercepat pembangunan pertanian menghadapi dampak perubahan iklim dan krisis pangan global.
Mentan pun membagikan 3 tips yang dapat dilakukan jajaran Pemda di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi krisis pangan dunia
Pertama, pastikan program pompanisasi berjalan dengan baik. Pasalnya, pompanisasi adalah program pendistribusian air dari sungai melalui pemasangan pompa dan pipa untuk irigasi sawah, yang menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
“Saya minta Dinas Pertanian provinsi dan kota/kabupaten turun ke lapangan untuk memastikan ketersediaan sumber daya air dan kebutuhan pompa agar program ini dapat berjalan lancar dan tepat sasaran,” ujar Amran.
Kedua, optimalisasi lahan rawa (OPLA) harus dikejar. OPLA merupakan program Kementan untuk memanfaatkan lahan rawa untuk pertanian.
Ketiga, fokus pada pengembangan padi gogo, yang merupakan varietas padi tahan ditanam di lahan kering.
Mentan menegaskan pentingnya sinergi untuk pembangunan sektor pertanian demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Kita harus kuat bersama. Jika kadis kabupaten dan provinsi bersatu, kita akan mengguncang dunia dan mencapai mimpi bersama menjadi lumbung pangan dunia,” kata Amran.
No Comments