BRIEF.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyebut kunjungan Paus Fransiskus berdampak positif untuk pariwisata Indonesia.
Menurut dia, kunjungan Paus Fransiskus secara tidak langsung dapat mengangkat citra Indonesia sebagai destinasi wisata yang memiliki kerukunan atau toleransi beragama.
Apalagi Indonesia memiliki daya tarik wisata religi untuk umat Katolik, seperti di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekaligus menjadi salah satu destinasi wisata prioritas yang dikembangkan pemerintah.
“Kami berharap, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan semakin mempererat toleransi beragama, dan mengangkat citra bangsa kita sebagai negara yang rukun dalam keragaman,” kata Sandiaga, di sela-sela perhelatan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Forum Indonesia-Afrika (IAF) ke-2 di Badung, Bali.
Sandiaga menilai, kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia itu, juga membawa pesan perdamaian dan menurunkan tensi geopolitik, sehingga berdampak positif bagi pariwisata dan perekonomian.
Untuk itu, Indonesia merasa sangat bahagia menerima kunjungan Paus Frasiskus dalam perjalanan apostoliknya di kawasan Asia-Oseania. Selain Indonesia, sejumlah negara lainnya yang akan dikunjungi meliputi Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
“Kunjungan Paus Frasiskus merupakan suatu kehormatan bagi kita. Kami sangat berbahagia, bukan hanya untuk umat Katolik, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Ini merupakan kunjungan bersejarah,” kata Sandiaga.
Sebagai informasi, Paus Frasiskus berkunjung ke Indonesia selama 3–6 September 2024. Pada 4 September, pemimpin umat Katolik tersebut dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Pada 5 September 2024, Paus Frasiskus akan menghadiri pertemuan antarumat beragama di Masjid Istiqlal Jakarta, dilanjutkan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Selanjutnya, Paus Frasiskus akan memimpin misa akbar diikuti puluhan ribu umat Katolik sebagai perwakilan berbagai keuskupan di Indonesia, di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Pada 6 September, Paus akan meninggalkan Indonesia dan melanjutkan kunjungan ke Papua Nugini.
