BRIEF.ID – Sosok ayah bagi calon presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, tak hanya sebagai orang tua, juga panutan yang sangat dihormati, disegani, dan dibanggakan.
Di berbagai kesempatan, Ganjar kerap mengungkit soal almarhum ayahnya, Parmudji Pramudi Wiryo, yang meninggal dunia pada 3 April 2017.
Hal itu pula yang dilakukan Ganjar saat menyampaikan pesan penutup pada Debat Capres Pertama yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Mengawali pesan penutup yang disampaikan selama 2 menit, Ganjar menggambarkan dirinya dan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD, sebagai orang-orang kecil yang mendapat panggilan sejarah untuk melayani rakyat.
Pernyataan itu, ternyata mengacu pada sosok ayahnya yang hanya seorang polisi berpangkat rendah, namun memberi teladan mengabdi kepada bangsa dengan melayani rakyat.
“Ini panggilan sejarah buat Ganjar-Mahfud. Ganjar seorang anak polisi berpangkat tidak tinggi, bertugas di kecamatan. Pak Mahfud bapaknya pegawai di kantor kecamatan. Kalau kita berada pada momentum yang sama, saya dan pak mahfud adalah orang kecil, yang kalau bapaknya rapat kira-kira kami hanya berada di level kecamatan. Dari sinilah kami telah terbiasa mendengar keluh-kesah masyarakat,” kata Ganjar.
Serba Pas-pasan
Semasa hidup, ayah Ganjar Pranowo, Parmudji Pramudi Wiryo, merupakan seorang anggota polisi berpangkat Letnan Satu (Lettu) yang bertugas di Polsek Kutoarjo. Ia tak sungkan menceritakan kehidupan masa kecilnya yang serba pas-pasan, karena ayahnya hanya seorang polisi berpangkat rendah.
Ganjar yang merupakan anak ke-5 dari 6 bersaudara itu, mengaku mendapat banyak pelajaran hidup dari sang ayah. Salah satu kebiasaan yang diajarkan ayahnya adalah menyemir sepatu dan mengilatkan kuningan yang digunakan sebagai kepala sabuk polisi, setiap hari.
Dari kebiasaan itu, Ganjar diajarkan nilai-nilai kedisiplinan, mental juang yang tinggi, hingga pengabdian kepada negara meskipun hanya menjadi aparat rendahan.
“Ayah saya pangkatnya rendah, tapi dari ayah saya belajar disiplin dan bagaimana berbakti pada bangsa dan negara meskipun tak berpangkat tinggi,” ujar Ganjar, pada acara Syukuran HUT PP Polri ke-24 di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada 5 Juli 2023.
Di hadapan para purnawirawan polisi, dengan tegas Ganjar menyampaikan kebanggaannya menjadi anak dari seorang polisi dan menjadi bagian dari keluarga kepolisian.
Menurut pria berambut putih itu, memiliki ayah seorang aparat dan ibu bhayangkari adalah keberuntungan karena diajarkan nilai-nilai kehidupan yang berguna untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kini lebih dari 6 tahun sudah Ganjar kehilangan sosok ayahnya. Namun kenangan dan rasa hormatnya kepada sang ayah tak pernah pupus.
Beberapa waktu lalu, Ganjar bahkan sempat mengunggah foto lawas bersama ayahnya, Parmudji Pramudi Wiryo, di akun Instagramnya, @ganjar_pranowo, pada 6 Juli 2023.
Dalam foto tersebut, Ganjar terlihat berdiri di samping ayahnya, dengan memakai seragam Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan sang Ayah memakai seragam polisi.
“Saya bangga jadi anak polisi,” tulis Ganjar pendek di akun Instagramnya.
Unggahan tersebut ternyata mendapat banyak respon positif dari netizen. Salah satunya, pemilik akun bernama @bayusedjati yang mengaku ikut bangga menjadi anak polisi.
“Saya juga bangga pak jadi anak polisi, saya juga akan bangga kalo suatu saat anak polisi ada yang bisa jadi presiden,” ujar Bayu.
Ada juga mantan anggota Brimob yang mengenal sosok Parmudji Pramudi Wiryo, mendiang ayah Ganjar Pranowo, dan ikut berkomentar di unggahan tersebut.
“Saya mantan ex korps baret biru yang berkantor di Kutoarjo bapak. Saya sangat ingat ketika Ulang Tahun Korps Brimob, almarhum selalu hadir di kantor kami. Semoga beliau mendapatkan balasan sesuai dengan amal baiknya bapak…aamiin,” kata pemilik akun Instagram @sigit_dwi_kurniawan.
No Comments