BRIEF.ID – Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri berharap insan pers nasional bekerja sesuai kode etik jurnalistik, apalagi pada tahun politik menjelang Pemilu 2024.
Harapan itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato kunci pada Kick of Meeting Pancasila dalam Tindakan di Jakarta yang diselenggarakan BPIP di Jakarta, Kamis (16/2/2023).
“Wartawan itu jangan seenak-enak dewe. Saya sudah berapa kali. Kalian awas, ini tahun politik. Jangan seenak-enaknya. Pemberitaan ada kode etik jurnalistik,” kata Megawati.
Acara bertema “Gerakan Semesta Berencana, Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga serta Mengantisipasi Bencana” dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Selain itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Megawati meminta insan pers dalam melakukan pemberitaan menjunjung tinggi aturan yang berlaku di negeri ini.
“Aturan itu berdasar dari mana? Dari Pancasila. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum. Saya mau menjadi wasit dari media,” kata dia.
Dikatakan apabila insan pers mengedepankan aturan-aturan yang berlaku, maka tidak akan langsung menjelekkan seseorang melalui pemberitaan.
“Saya tidak terima kalau seseorang langsung saja dijelekkan, kan sekarang modelnya gitu. Ada aturannya loh. Kalian jangan coba-coba. Saya tidak mau,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Megawati juga menjelaskan tentang penugasan yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan pidato kunci pada Kick of Meeting Pancasila dalam Tindakan.
Megawati juga menyinggung mengenai pemberdayaan perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan pemberantasan stunting yang kini dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Gitu, loh, saya ngomong sama Presiden. Jadi, jangan ada nanti Ibu Mega mau soksokan sendiri, nyelonong-nyelonong sendiri. No, saya tahu peraturan republik ini, saya tahu sejarah republik ini,” kata dia.
No Comments