BRIEF.ID – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berkomitmen menjaga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir masa jabatan.
Hal itu disampaikan Megawati dalam wawancara ekslusif dengan Rosiana Silalahi di acara Rosi, yang diunggah di saluran YouTube KompasTV, pada 8 Februari 2024.
Pada wawancara berdurasi 44 menit itu, Megawati mengklarifikasi banyak tudingan terkait sistem petugas partai yang dianut PDI Perjuangan, penolakan terhadap wacana presiden 3 periode, hingga usulan agar para menteri PDI Perjuangan juga mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.
Megawati mengatakan, tidak menyarankan menteri PDI Perjuangan mundur dari kabinet, termasuk sejumlah menteri non partisan yang mendukung calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Hal itu, lanjutnya, lebih pada pertimbangan kestabilan pemerintahan yang harus tetap dijaga, meskipun saat ini terjadi perpecahan di tubuh Kabinet Indonesia Maju karena perbedaan pilihan politik.
Megawati mengakui, pascapengunduran diri Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), muncul desakan agar menteri PDI Pejuangan atau yang terafiliasi degan pasangan calon (paslon) 3 ikut mundur dari Kabinet Indonesia Maju.
Beberapa di antara mereka sudah bertemu dan berkonsultasi dengan Megawati. Meski demikian, Megawati menyampaikan pendapatnya dan meminta mereka untuk mempertimbangkan situasi dan kondisi saat ini, baik di Indonesia yang dalam tahun politik, maupun perkembangan global.
“Pemerintahan ini kan sekitar 8 bulan lagi, jadi saya bilang please dipikir, ganti orang tuh gampang, 5 menit juga asal sudah ada langsung sumpah jabatan selesai. Tapi dari sisi pengalaman saya, paling tidak jika terjadi perubahan itu butuh 6 bulan untuk penyesuaian, dia sudah mampu artinya konsolidasi dan tahu fragmentasi. Nah sekarang, kalau waktu hanya tersisa 8 bulan, mau kerja apa?” ujar Megawati.
Selain itu, lanjutnya, jika terjadi pengunduran diri para menteri secara simultan, maka pemerintahan akan terganggu kestabilannya, dan situasi tersebut berbahaya bagi Indonesia.
“Kalau ini terjadi sekarang, apa enggak bahaya gitu? Bukannya apa-apa, bangsa dan negara yang bahaya kalau begini,” ungkap Megawati.
Sebagai Presiden ke-5 RI, Megawati paham betul arti dan peran para menteri bagi jalannya pemerintahan seorang presiden. Pasalnya, sebagai institusi, presiden tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan bantuan para menteri.
Itu sebabnya, Megawati tidak ingin para menteri PDI Perjuangan mundur dan tetap menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju yang membantu Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan sampai akhir masa jabatan.
Mengenai kabar bahwa Megawati menahan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, agar tidak mundur dari jabatannya, Megawati mengaku punya pertimbangan tersendiri.
Menurut dia, Sri Mulyani memiliki posisi strategis di tengah situasi perekonomian negara saat ini, bahkan kondisi global, sehingga tidak akan mudah mencari penggantinya yang cukup mumpuni untuk menjalankan tugas sebagai Menkeu dengan baik.
“Saya berpikirnya begini, yang namanya Pemilu ini bukannya sebuah akhir, ini hanya sebuah proses. Eksekutif itu sudah ada jangka waktu yang harus diselesaikan, ya sudah dijalankan. Kalau semua saya suruh mundur aja, yang rugi siapa? Bangsa dan negara apalagi yang namanya seperti Menteri Keuangan, kalau sampai mundur nanti salah gantinya, what will be happen to Indonesia?” ungkap Megawati.
Dia mengungkapkan, di tengah situasi saat ini, banyak orang yang mungkin mengincar dan mencari celah dengan memanfaatkan desakan agar para menteri dari partai pengusung Ganjar-Mahfud mundur dari kabinet.
“Jadi saya bilang sama para menteri kenapa harus mundur? Kalau ada orang yang ngincer ini kan pasti berebut dong, kepingin banget dong, siapa aja bisa masuk, tapi kalau untuk 10 bulan apa toh yang mau dikerjakan? Coba pikirkan. Kalau orangnya the best, mumpuni, mengerti yang akan dikerjakannya, tapi kalau enggak? Jadi, bukan untuk kepentingan pragmatis, suruh semua lepasin aja gitu, terus gimana dong bangsa ini?” tutur Ketum PDI Perjuangan.
*Kepentingan Bangsa*
Lebih lanjut Megawati mengatakan, sudah memikirkan persoalan ini secara holistik untuk kepentingan bangsa, bukan PDI Perjuangan. Itu sebabnya Megawati ingin para menteri PDI Perjuangan dan yang terafiliasi dengan paslon 3 tetap menjalankan tugas sampai akhir masa jabatan mereka.
“Ini demi bangsa ya, karena memang saya maunya bangsa saya beres, semuanya sejahtera sesuai perundangan, jangan memanfaatkan situasi di masa Pemilu ini, karena kita punya tujuan politik lalu menghalalkan segala cara termasuk menghancurkan bangsa ini. Bukan itu saja, kita kan juga mesti lihat sikonnya dunia dong,” kata Megawati.
Menanggapi pernyataan Megawati, Rosi kemudian bertanya, apakah sebenarnya memang selalu ada komitmen Megawati agar Presiden Jokowi tetap bisa menyelesaikan pemerintahannya dengan baik?
Megawati kemudian menjawab singkat dan tegas, “Ya, sudah seharusnya.” (Jeany Aipassa)
No Comments