BRIEF.ID – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan terus mendorong peningkatan produksi kakao melalui pengembangan industri kakao dan replanting, yang melibatkan perkebunan rakyat untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kakao di dalam negeri pada tahun 2023 adalah sebesar 641,7 ribu ton.
“Kebutuhan kakao di tingkat lokal hanya 45% dan impornya 55%. Penting untuk replanting kakao agar luasan kakao meningkat dan produksinya juga bisa dikembalikan, mungkin double,” kata Airlangga dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Airlangga menyampaikan, pemerintah juga memberikan tugas tambahan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang bertanggung jawab untuk me-replanting dan mengembangkan industri berbasis kakao dan kelapa di Tanah Air.
“Yang penting adalah small holder atau pun kebun rakyat, disediakan benihnya oleh Perguruan Tinggi atau Balai Penelitian yang dibiayai BPDPKS. Jadi, ada penugasan BPDPKS tidak hanya untuk kelapa sawit, juga untuk revitalisasi dari pada tanaman kakao dan kelapa,” jelas Airlangga.
Ia mengatakan, pemerintah juga akan mendorong riset yang bertujuan untuk memberikan fasilitas penambahan perluasan dan membantu kakao kebun rakyat yang direvitalisasi.
“Pemerintah juga akan mendorong riset untuk pengembangan kakao,” ujarnya.