BRIEF.ID – Laba bersih perusahaan pelayaran LNG, PT GTS Internasional Tbk (GTSI), anak perusahaan PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) pada Kuartal II-2025 naik tajam hingga mencapai 44% Menjadi US$ 2,51 Juta.
Direktur Utama (Dirut) PT GTS Internasional Tbk, Ari Askhara mengatakan, kenaikan signifikan laba bersih perusahaan ditopang sinergisitas yang baik dengan HUMI, terutama dalam memperkuat ekosistem transportasi LNG nasional secara berkelanjutan.
“Hubungan strategis GTSI dan HUMI sebagai induk usaha tidak hanya pada aspek kepemilikan saham, tetapi juga operasional dan strategi bisnis. Sebagai one family, kami membangun ekosistem yang saling memperkuat, saling mendukung, dan saling mengisi baik dari sisi armada, pelanggan, logistik, hingga inovasi layanan. Bersama HUMI, kami berkomitmen membangun kekuatan maritim dan logistik energi nasional yang berdaya saing tinggi dan siap ekspansi regional,” kata Ari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/8/2025)
Ia mengatakan, pada Kuartal II, GTSI menunjukkan performa keuangan yang solid, di mana perseroan berhasil membukukan lonjakan laba bersih sebesar 44%, yang didukung pertumbuhan pendapatan dan penguatan likuiditas.
Kinerja ini mencerminkan keberhasilan awal transformasi yang digerakkan manajemen baru, yang secara resmi memegang tampuk kepemimpinan sejak April 2025.
“Pada Semester II – 2025, seiring permintaan LNG yang terus meningkat, kami optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan hingga akhir 2025. Saat ini, kami sedang mempersiapkan penambahan armada LNG Carrier,” jelas dia.
Kinerja Meningkat
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat pada Kuartal II – 2025, GTSI berhasil membukukan pendapatan (revenue) sebesar US$ 8,99 juta, meningkat 12% dibandingkan Kuartal I-2025 yang sebesar US$ 8,01 juta. Sementara itu, laba usaha (operating profit) melonjak 55% menjadi US$ 2,28 juta dari sebelumnya US$ 1,47 juta. Dari sisi laba bersih (net profit), perseroan juga mencatat pertumbuhan sebesar 44%, yaitu dari US$ 1,74 juta pada Kuartal I – 2025 menjadi US$ 2,51 juta di Kuartal II-2025.
Kinerja positif ini membuat margin usaha dan laba bersih semakin solid, dengan net operating margin sebesar 22% atau naik 4% dan net profit margin mencapai 25% atau naik 3% dibandingkan pada kuartal sebelumnya.
“Indikator profitabilitas juga menunjukkan tren positif, dengan return on asset (ROA) sebesar 3% dan return on equity (ROE) sebesar 6%, masing-masing meningkat 1% dan 3% dibandingkan Kuartal I-2025,” jelas Ari.
Disebutkan, dari struktur permodalan, debt to equity ratio (DER) meningkat 15% seiring pencairan fasilitas kredit salah satu bank nasional. Langkah strategis ini ditempuh untuk memperkuat ekspansi bisnis di sektor energi, sesuai kebutuhan pasar yang terus berkembang. DER perseroan tetap terjaga di bawah 100%, menandakan kondisi solvabilitas GTSI yang sehat dan terkendali.
“Secara total, aset perseroan tumbuh 13%, terutama didorong oleh peningkatan kas dan setara kas. Likuiditas perusahaan juga semakin kuat, tercermin dari cash ratio yang naik dari 189% menjadi 191%,” kata Ari.
Seperti diberitakan, sejak menjabat sebagai direktur utama pada April 2025, Ari terus berupaya menghadirkan semangat baru di jajaran manajemen GTSI. Berbekal pengalaman panjang di industri transportasi laut dan energi, Ari mengemban misi untuk menjadikan GTSI sebagai operator pelayaran LNG unggulan untuk pangsa pasar domestik hingga kawasan Asia Pasifik.
Saat itu, langkah awal transformasi, GTSI meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat modernisasi, keberlanjutan, dan positioning perusahaan sebagai pemain strategis dalam rantai pasok energi bersih global. (nov)