Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa konsumsi LPG nasional telah mencapai angka 6,9 juta ton, sedangkan impor LPG sebesar 4,5 – 4,7 juta ton. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI.
Jonan menambahkan impor LPG saat ini mengalami kenaikan yang sangat besar, tapi cara untuk menanggulanginya dengan memacu pembangunan sambungan Jaringan Gas (jargas) rumah tangga. “Tujuannya dibangun (jargas) untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG,” tuturnya, Senin (11/2).
Semenjak program pembangunan sambungan jargas dicanangkan pada tahun 2009 hingga akhir tahun 2018, telah dibangun 463.619 sambungan rumah, baik menggunakan dana APBN dan non-APBN.
“Jaringan gas nasional yang dibangun APBN itu jumlahnya 325.852 (sambungan rumah) sampai hari ini, yang kita mulai dari 2009. Dan juga yang non-APBN, PGN dan Pertamina, itu 137.767 sambungan jargas,” imbuhnya.
Jonan menyebut, sambungan jargas tersebut tersebar dari beberapa provinsi dari barat hingga timur Indonesia. “Mulai Provinsi Aceh sambungan sekitar 10 ribu hingga Provinsi Papua Barat yang jumlahnya 3.898 sambungan rumah.”
Untuk tahun 2019 ini, Kementerian ESDM merencanakan pembangunan jargas melalui pendanaan dari APBN sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 kota/kabupaten di 9 provinsi.
No Comments