BRIEF.ID – Broker besar diperkirakan turun tangan menahan lonjakan harga minyak dan emas, seiring makin memanasnya konflik Timur Tengah.
Hal itu, terlihat dari cenderung stabilnya harga minyak dan emas dunia pada perdagangan hari ini, Senin (23/6/2025), pascaserangan Amerika Serikat (AS) ke 3 situs nuklir utama Iran, pada Minggu (22/6/2025).
Pada perdagangan hari ini, harga minyak dunia dibuka naik tipis menjadi US$77,13 per barrel, namun kemudian bergerak ke level US$76,08 per barrel. Sedangkan harga emas dunia bergerak stabil di angka US$3.368 per troy ounce.
“Dari pergerakan harga emas dan minyak mentah yang cenderung stabil, diperkirakan ada campur tangan broker besar untuk menahan kenaikan dua komoditi utama, guna menenangkan pasar keuangan global,” kata pengaman ekonomi dan pasar modal, Edhi Pranasidhi, melalui The Premium Letter, pada Senin (23/6/2025).
Menurut dia, pasar keuangan dunia saat ini menunggu respon dan reaksi nyata dari Iran terhadap serangan, yang dilakukan AS terhadap situs nuklir utama Iran.
Otoritas Iran telah menyatakan bahwa pemboman terhadap fasilitas nuklir mereka tidak menimbulkan dampak apapun, karena telah memindahkannya sejak Mei 2025. Pihak AS dan intelijen Israel mengatakan bahwa pemboman tersebut telah merusak sekitar 60% fasilitas nuklir Iran.
Respons terkini dari Iran, yang membuat pelaku pasar khawatir, adalah persetujuan parlemen Iran untuk menutup Selat Hormuz yang menangani 20% (sekiar 20 juta barrel per hari) lalu lintas minyak dunia.
Market Outlook
IHSG hari ini diperkirakan masih melemah, karena dipengaruhi kekhawatiran akan meluasnya konflik antara Israel dan Iran menjadi perang dunia, setelah AS ikut terlibat menyerang fasilitas nuklir Iran.
IHSG diprediksi masih tertekan di zona merah, dan bergerak di kisaran level support 6.861-6.844, dan level resistance 6.961-6.978, dengan kemungkinan mengalami rebound.
Rupiah juga diprediksi melemah, seiring tekanan akibat keknaikan indeks dolar AS. Hingga pukul 12:00 WIB, rupiah terpantau telah menyentuh Rp15.505 per dolar AS.
Saham Pilihan
Ada 3 saham yang direkomendasikan menjadi saham pilihan di tengah memanasnya konflik Timur Tengah, yaitu:
– PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC), harga Rp1.350-Rp1.550
Laba bersih MEDC untuk 2025 tampaknya hanya akan menyentuh maksimal pada Rp1,8 triliun atau turun hampir 70% dari Rp5,97 triliun pada tahun 2024, karena penjualan diperkiakan hanya akan mampu menyentuh angka Rp37,4 triliun dibandingkan Rp 39 triliunh pada periode sama tahun lalu.
Kondisi pelemahan kinerja diakibatkan oleh menurunnya harga rata-rata minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada tahun ini yang diperkirakan berada pada angka 70an dolar AS per barrel dibandingkan rata-rata harga 77 dolar AS per barrel ditahun 2024.
– PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), harga Rp128-Rp167
Laba bersih APEX yang bergerak di bidang pengeboran gas dan minyak bumi dan turunannya, diperkirakan akan menyentuh angka Rp30 miliar atau naik 241% dari Rp8,8 miliar pada tahun 2024.
Hal itu, didorong oleh kenaikan pendapatan yang diperkirakan meningkat 12,4% menjadi Rp1,54 triliun dari Rp1,37 triliun pada periode sama tahun lalu. Nilai buku APEX saat ini berada pada angka 310 rupiah per saham dengan rasio PBV hanya 0,36X nilai buku.
– PT Indika Energy Tbk (INDY), harga Rp1.360-Rp1.650
Laba bersih INDY untuk tahun 2025 tampaknya akan menyentuh angka Rp250 miliar sampai Rp270 miliar, atau naik 52% dari Rp164 miliar pada tahun 2024, karena membaiknya volume dan harga penjualan batubara.
Yang menarik dari INDY untuk investasi jangka menengah dan panjang adalah rencananya untuk diversifikasi ke tambang emas mulai 2026.
Rekomendasi Saham Hari Ini:
ANTM: 3140-3340 (Buy On Weakness/BOW)
PSAB: 460-510 (TRADING BUY BOW)
BRMS: 400-440
TOBA: 760-940
BBRI: 3740-4040 (Sell On Strength/SOS)
DKFT: 410-460 (BOW TRADING BUY). (jea)