BRIEF.ID – Sembilan tahun bukan sekadar angka. Ini adalah jejak perjalanan, karya, pengabdian, dan dedikasi sebuah lembaga think tank yang fokus pada bidang penelitian sektor energi, pertahanan, dan pengembangan seni budaya di Indonesia.
Sejak awal berdirinya pada tahun 2016, Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) yang dinakhodai Filda Citra Yusgiantoro PhD hadir bukan hanya sebagai institusi penelitian dan kebijakan semata, tetapi menjadi ruang kolaborasi, tempat di mana ilmu pengetahuan, seni, dan kemanusiaan berpadu serta saling menguatkan satu sama lainnya.
Pada peringatan sembilan tahun, PYC merayakan semangat itu, yaitu semangat kolaborasi lintas bidang, terutama seni yang menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah. Selain menampilkan permainan apik alat musik tradisional Sasando dari Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh musisi multitalenta Gazpar Araja, juga Musik Kolintang dari Sulawesi Utara, dan penata musik kondang Franki Raden. Undangan yang hadir tampak mengenakan pakaian khas Nusantara, seperti batik dan baju adat dari berbagai daerah.
“Di usia ke-9 ini, kami percaya bahwa kolaborasi adalah energi masa depan. Dan seni, adalah bahasanya,” kata Filda pada perayaan 9 Tahun PYC di Hotel Mulia Jakarta, Senin (16/6/2025) malam.

Perayaan mengusung tema Growing Chapter; Symphony of Culture, Knowledge, and Innovation ditandai pemotongan tumpeng, yang diserahkan kepada sejumlah tokoh yang hadir, di antaranya Ibu Negara Sinta Nuriyah Wahid, Ibu Boediono – istri Wakil Presiden ke-11 Boediono, dan Pengusaha Low Tuck Kwong. Penyerahan tumpeng dilakukan secara berturut-turut oleh pendiri PYC yang juga Penasihat Presiden Bidang Energi Prof Purnomo Yusgiantoro, Dewan Pembina PYC Ibu Lis Purnomo Yusgiantoro, dan Ketua Umum PYC Filda Citra Yusgiantoro PhD.
Filda meyakini bahwa melalui seni, publik akan menangkap esensi dari perjuangan dan harapan institusi yang dipimpinnya itu. Melalui seni juga diungkapkan energi yang tak hanya bersumber dari bumi, tetapi juga dari hati dan jiwa manusia.
“Seni adalah cerminan nilai-nilai yang PYC junjung tinggi, kreativitas, kolaborasi, dan keberlanjutan,” jelas dia.
Karya-karya, kata dia, yang lahir dari kebersamaan para seniman dan pemikir di ruang-ruang PYC menjadi sesuatu yang lebih indah dan menjadi inspirasi untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Ketahanan pangan menjadi langkah berikutnya PYC,” kata dia. (nov)