BRIEF.ID – Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya berharap kolaborasi Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mendukung Indonesia berkontribusi sebagai penyedia produk obat dan vaksin bagi dunia global.
“Saat ini R&D Bio Farma memiliki delapan proyek pengembangan vaksin prioritas dalam mendukung ketahanan kesehatan nasional dan global,” kata Shadiq dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2025).
Selain itu, lanjutnya, Bio Farma dapat menghasilkan 3,1 miliar dosis vaksin per tahun dan masuk lima besar produsen vaksin yang dipasok ke UNICEF. Dia menyoroti bahwa vaksin produksi Bio Farma telah diekspor ke lebih dari 100 negara di berbagai belahan dunia.
Bio Farma, lanjutnya, berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui inisiasi peremajaan fasilitas dan ekspansi fasilitas ke lahan baru.
BPOM dan Bio Farma adalah dua institusi yang memiliki peran terkait obat-obatan dan vaksin. BPOM bertanggung jawab atas pengawasan dan pengendalian mutu, keamanan, serta efektivitas obat, makanan, minuman, kosmetik, dan produk-produk kesehatan lainnya di Indonesia.
Bio Farma adalah perusahaan milik negara (BUMN) yang fokus pada produksi dan pengembangan vaksin serta produk bioteknologi lainnya. (Ant/nov)