BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) melaporkan, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Triwulan IV – 2024 meningkat dibandingkan Triwulan III – 2024, sehingga menopang ketahanan eksternal.
Disebutkan, NPI pada Triwulan IV – 2024 mencatat surplus sebesar US$ 7,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar US$ 5,9 miliar.
“Kenaikan surplus NPI ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang lebih rendah,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Ramdan mengatakan, transaksi berjalan mencatat penurunan defisit seiring dengan kenaikan harga komoditas di tengah aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga. Pada Triwulan IV – 2024, transaksi berjalan mencatat defisit sebesar US$ 1,1 miliar atau 0,3% dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar US$ 2,0 miliar atau 0,6% dari PDB pada Triwulan III – 2024.
“Perbaikan kinerja transaksi berjalan terutama bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan barang, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor Indonesia,” jelas dia.
Di sisi lain, impor barang tetap tumbuh sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang meningkat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Aktivitas impor barang meningkatkan impor jasa freight, sehingga turut mendorong peningkatan defisit neraca jasa. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi karena kenaikan pembayaran imbal hasil atas investasi langsung dan investasi portofolio sejalan dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga. (nov)