BRIEF.ID – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani merespons tudingan pakar telematika Roy Suryo, yang ditujukan kepada Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Rosan menegaskan, Indonesia sebagai negara demokrasi yang mengizinkan setiap warga negaranya berbicara dan menyampaikan pendapat di hadapan publik. Namun, hak itu tidak dapat digunakan untuk menyebarkan hoaks.
“Ini negara demokrasi. Boleh saja berbicara apa saja, tapi tolong jangan menyebarkan sesuatu yang tidak benar, fitnah. Jangan menyebarkan sesuatu yang tidak benar,” kata Rosan ditemui usai menghadiri Deklarasi Pejuang PPP di Hotel Ambhara Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Ia mengajak semua pihak melakukan edukasi politik dalam rangkaian pesta demokrasi, bukan menyebarkan informasi yang salah kepada masyarakat.
“Jangan melakukan edukasi politik yang salah, terutama menyebar hoaks, menyebar berita tidak benar, sehingga pesta demokrasi ini dirusak oleh hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Rosan enggan menyebutkan apakah TKN akan mengambil langkah hukum terkait tudingan Roy Suryo. Dikatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengklarifikasi atas tudingan itu.
“KPU kan sudah memberikan klarifikasi dan pernyataan, ya. Saya rasa itu,” kata Rosan.
Sebelumnya, Roy Suryo berkomentar tentang pelaksanaan Debat Cawapres perdana di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, ada sejumlah kejanggalan dalam debat yang diselenggarakan KPU RI.
“Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating, sebaiknya next KPU adil,” cuit Roy Suryo melalui akun X miliknya, @KRMTRoySuryo1, Jumat (22/12/2023). Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) mic sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set? Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya? Mengapa 2 calon yang lain beda? Ambyar,” kata Roy.
Pada Sabtu (23/12/2023) Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa para Cawapres yang mengikuti debat menggunakan mikrofon yang sama.
Hasyim menegaskan Gibran tidak menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga. Alat yang terpasang di telinga para Cawapres merupakan cantolan mik.
“Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah,” ucap Hasyim.
Teranyar, Roy Suryo melayangkan surat somasi kepada Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari atas pernyataannya yang menyebut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu “tukang fitnah” Somasi disampaikan oleh pihak kuasa hukum Roy Suryo dari IDCC & Associates, Rabu (27/12).
Atas somasi tersebut, Anggota KPU RI Betty Epsiloon Idroos di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya akan menghadapi somasi yang dilayangkan Roy Suryo. (Nov/Antara)
No Comments