Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera antara Israel dan Hamas Dipastikan Berlaku Besok

BRIEF.ID – Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel dan Hamas dipastikan berlaku mulai besok, Minggu (19/1/2025).

Kepastian tersebut berlaku seiring persetujuan Kabinet Keamanan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera, yang ditandatagani utusan Israel dan Hamas, di Doha, Qatar, pada Kamis (16/1/2025).

Kabinet Keamanan Israel menyetujui kesepakatan tersebut tersebut, setelah diskusi berjam-jam dalam pertemuan hingga Jumat (17/1/2025) malam. Dua menteri sayap kanan memberikan suara menentang kesepakatan tersebut.

Sebelumnya, Kabinet Keamanan Israel merekomendasikan untuk meratifikasi perjanjian tersebut, namun kemudian menyetujuinya karena menilai kesepakatan tersebut “mendukung pencapaian tujuan perang”.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan kesepakatan gencatan senjata di Gaza akan mulai berlaku secara resmi pada Minggu (19/1/2025) muai pukul 08:30 waktu setempat (06:30 GMT).

Berdasarkan kesepakatan tersebut, 33 sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza setelah 15 bulan konflik akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina di penjara Israel, pada tahap pertama pembebasan sangera yang berlangsung selama enam minggu.

Pasukan Israel juga akan ditarik dari daerah padat penduduk di Gaza, warga Palestina yang mengungsi akan diizinkan untuk mulai kembali ke rumah mereka, dan ratusan truk bantuan akan diizinkan masuk ke wilayah tersebut setiap hari.

Negosiasi untuk tahap kedua, yang akan melihat para sandera yang tersisa dibebaskan, penarikan penuh pasukan Israel dan “pemulihan ketenangan yang berkelanjutan”, akan dimulai pada hari ke-16 setelah gencatan senjata diberlakukan, atau pada 4 Februari 2025.

Tahap ketiga dan terakhir akan melibatkan rekonstruksi Gaza, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun, dan pengembalian jenazah para sandera yang tersisa.

Qatar mengatakan para sandera yang akan dibebaskan selama tahap pertama akan mencakup perempuan sipil, tentara perempuan, anak-anak, orang tua, dan warga sipil yang sakit dan terluka.

Israel mengatakan tiga sandera diharapkan akan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata, dengan lebih banyak kelompok kecil dibebaskan secara berkala selama enam minggu ke depan.

Tercatat 94 sandera Israel masih ditahan oleh Hamas, 34 di antaranya diduga tewas. Selain itu, ada empat warga Israel yang diculik sebelum perang, dua di antaranya tewas.

Menteri Kebudayaan Israel, Miki Zohar, mengatakan persetujuan untuk kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera harus dilakukan untuk melihat semua anak-anak, pria, dan wanita Israel yang disandera kembali ke rumah.

“Kami berharap bahwa di masa mendatang kami akan dapat menyelesaikan pekerjaan di Gaza,” ujar Miki Zohar.

Sebaliknya, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan bahwa ia “ngeri” dengan rincian perjanjian tersebut, termasuk bahwa “teroris yang dijatuhi hukuman seumur hidup” akan dibebaskan sebagai ganti para sandera.

Ben-Gvir juga telah mengumumkan bahwa partainya Jewish Power akan meninggalkan koalisi yang berkuasa jika kesepakatan tersebut disetujui. Dia mengatakan tidak akan menjatuhkan pemerintah di parlemen dan akan kembali “jika perang melawan Hamas berlanjut dengan kekuatan penuh”.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, politisi sayap kanan lainnya yang menentang kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa partainya Religious Zionism akan keluar jika perang tidak berlanjut setelah fase pertama berakhir. (BBC/jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

OJK Dukung Program Pemerintah Siapkan Pinjaman Pekerja Migran Indonesia

BRIEF.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program pemerintah...

KPK Tangkap Buronan Kasus e-KTP Paulus Tannos di Singapura

BRIEF.ID -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  menangkap Paulus Tannos...

Mahasiswa Indonesia Antusias Menyambut Kedatangan Presiden Prabowo di India

BRIEF.ID - Kedatangan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, di...

Presiden Prabowo Awali Kunjungan Kenegaraan ke India

BRIEF.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengawali kunjungan...