BRIEF.ID – Bank Indonesia (BI) membangun Tugu Uang Rupiah tiga dimensi di kawasan Monumen Bajra Sandi Renon, Denpasar, Provinsi Bali, untuk menumbuhkan kecintaan, kebanggaan, dan memahami mata uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Ini representasi semangat juang dan kebanggaan masyarakat Bali dalam mendukung ekonomi nasional,” kata Gubernur Bali Wayan Koster pada peluncuran Tugu Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah di Denpasar, Sabtu (1/11/2025) dikutip dari Antara.
Tugu setinggi sekitar dua meter itu menampilkan desain tiga dimensi yang terinspirasi dari uang kertas pecahan Rp 50 ribu tahun emisi 2005 bergambar pahlawan nasional asal Bali, I Gusti Ngurah Rai. Di bagian belakang, bergambar keindahan alam Danau Beratan di Bedugul, Kabupaten Tabanan.
Tugu tiga dimensi parametrik itu adalah karya seniman asal Pulau Dewata, yakni I Wayan Feri Ariyanto, David Bayu Angger, dan I Kadek Yudha Sartika.
Sedangkan fondasi tugu itu melambangkan 17 Agustus 1945, yakni ada 17 tumpukan pedestal, delapan sudut penjuru mata angin, dan 45 ornamen bunga teratai.
“Ini keren, bagus, bisa menjadi daya tarik pengunjung,” kata Koster.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Bali ,Erwin Soeriadimadja menjelaskan inisiasi pembangunan tugu itu sebagai simbol pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk menjaga rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, kekuatan ekonomi, dan kedaulatan bangsa Indonesia.
“Saat ini, perjuangan tidak hanya fisik tapi menjaga integritas. Mudah-mudahan dapat menambah keindahan Lapangan Renon dan menjadi tempat sosial, olahraga dan wisata,” ucapnya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, bank sentral itu memiliki tugas dan kewenangan pengelolaan uang rupiah mulai perencanaan, percetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan hingga pemusnahan.
Pengelolaan dilakukan BI untuk menjamin rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat, dan aman dari pemalsuan. (nov)


