JP Morgan: Saham Sektor Pertambangan Jadi Primadona di Semester II 2025

BRIEF.ID – Saham sektor pertambangan akan menjadi primadona dengan lonjakan harga signifikan di semester II 2025, seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan kinerja positif pasar ekuitas negara berkembang dibandingkan negara maju.

Hal itu, tertuang dalam hasil riset JP Morgan, yang tertuang dalam
laporan Global Market Strategy terbaru, yang dirilis pada 19 Mei 2025.

Pakar strategi ekuitas JP Morgan, menyampaikan secara historis sektor pertambangan cenderung berkinerja baik, ketika pasar ekuitas negara berkembang (emerging market) lebih baik atau mengungguli negara maju (developed market).

Selain itu, sektor pertambangan juga cenderung berkinerja positif ketika dolar melemah, karena biasanya mendorong kenaikan harga komoditas. Harga komoditas akan memperoleh dukungan dari tingkat persediaan yang relatif rendah di Tiongkok.

Itu sebabnya, pada kuartal I 2024, JP Morgan telah menaikkan peringkat dua kali lipat untuk sektor pertambangan, khususnya batubara, dari underweight menjadi overweight, dan mempertahankannya untuk semester II 2025.

“Di tingkat sektor, kami tegaskan kembali peningkatan ganda baru-baru ini pada sektor pertambangan (batubara), karena telah tertinggal dari kenaikan harga komoditas (emas, perak) dan akan mengejar ketertinggalan seiring peningkatan produksi Tiongkok,” demikian kutipan Global Market Strategy JP Morgan.

Sementara itu, JP Morgan memberikan rekomendasi hati-hati untuk kinerja saham sektor otomotif dan barang mewah, secara khusus untuk pasar ekuitas Amerika Serikat (AS), pada paruh kedua tahun ini.

Dijelaskan, sektor otomotif AS terus menghadapi peningkatan persaingan dari produsen mobil Tiongkok. Sedangkan sektor barang mewah menghadapi tantangan struktural karena berkurangnya permintaan dari Tiongkok dan potensi pelemahan di segmen konsumen AS.

“Kami telah mempertahankan sikap hati-hati pada sektor diskresioner untuk beberapa waktu, khususnya pada sub-sektor Otomotif dan barang mewah,” bunyi laporan JP Morgan.

Sedangkan untuk harga minyak, kemungkinan akan tetap tertekan karena peningkatan pasokan OPEC dan potensi kemajuan pada kesepakatan Iran, serta potensi gencatan senjata Rusia-Ukraina.

“Tim komoditas kami memperkirakan harga minyak akan tetap relatif stabil dalam jangka pendek di semester II 2025,” sebut laporan JP Morgan. (jea)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Bos HYBE Bang Si Hyuk Diselidiki Terkait Dugaan Penipuan Transaksi Sekuritas Senilai US$290 Juta

BRIEF.ID - Layanan Pengawasan Keuangan atau Financial Supervisory Service...

Kemenag Berikan Bantuan untuk Rumah Ibadah dan Pendidikan di Sulawesi Utara

BRIEF.ID - Kementerian Agama (Kemenag) memberikan bantuan bagi rumah...

Pemerintah Umumkan Hari Raya Idul Adha, 6 Juni 2025

BRIEF.ID -  Pemerintah secara resmi  mengumumkan bahwa 1 Dzulhijjah...

Indonesia – Prancis Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

BRIEF.ID – Presiden  Prabowo Subianto secara resmi menyambut kedatangan...