JK: Keadilan, Faktor Terpenting Jaga Perdamaian dan Cegah Konflik Sosial

BRIEF.ID – Wakil Presiden (Wapres)  ke-10 dan 12 yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla yang akrab disapa JK menyatakan,  keadilan merupakan faktor terpenting dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik sosial maupun keagamaan di Indonesia.

Sejak kemerdekaan hingga saat ini, Indonesia telah mengalami sekitar 15 konflik besar dengan korban jiwa lebih dari seribu orang. Dari 15 konflik itu, 10 di antaranya dipicu oleh ketidakadilan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun politik.

“Inti dari banyaknya konflik adalah ketidakadilan. Karena itu, keadilan, kemajuan, dan kemakmuran menjadi dasar penting bagi terciptanya perdamaian,” ujar JK pada forum diskusi yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag)  secara virtual di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

JK mengungkapkan,  mencegah konflik jauh lebih penting daripada menyelesaikannya setelah pecah. Ia menyoroti bahwa konflik sering kali muncul dari persoalan di tingkat lokal, termasuk hubungan antarwarga dan antarumat beragama.

Terkait konflik keagamaan, seperti diberitakan Antara, JK mengingatkan bahwa banyak peristiwa yang dianggap konflik agama sesungguhnya berawal dari persoalan sosial-politik, seperti konflik Poso dan Ambon.

“Itu bukan dimulai dari perbedaan agama, tetapi konflik politik yang kemudian dibawa ke ranah agama,” kata dia.

Menurut JK,  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diprakarsainya sejak awal di Makassar, Sulawesi Tengah berperan penting untuk mencegah konflik. Forum tersebut menjadi sarana efektif bagi tokoh lintas agama untuk bertemu, berdialog, dan saling memahami.

“Dulu, kami mengadakan pertemuan bulanan di masjid, katedral, hingga pura. Tokoh agama memberikan penjelasan tentang ajarannya masing-masing sehingga tak ada salah paham,” kata dia.

Selain itu, dia menilai penyuluh agama juga memegang peran strategis dalam memelihara harmoni sosial. Mereka, katanya, harus mampu menghadirkan pesan damai, adil, dan sejuk bagi seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang.

“Islam adalah rahmatan lil alamin. Penyuluh agama harus menjadi penyejuk, bukan pemicu ketegangan,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya memakmurkan rumah ibadah sekaligus memakmurkan masyarakat. Menurut dia, banyak konflik terjadi di lingkungan masyarakat yang tingkat kesejahteraannya rendah.

“Kalau masyarakat sejahtera, konflik jarang terjadi,” kata dia.

Dia juga kembali menegaskan bahwa keadilan, penghormatan terhadap keyakinan, dan komunikasi antarumat beragama merupakan fondasi utama menjaga keutuhan bangsa.

“Dengan berlaku adil dan saling memahami, kita bisa membangun Indonesia yang aman, adil, dan makmur,” katanya. (nov)

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pemerintah AS Perketat Pengurusan Visa, Kardiovaskular, Obesitas, Diabetes, dan Kanker Jadi Pertimbangan

BRIEF.ID – Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah...

IHSG Menguat, Saham Properti Melesat Dipimpin PURI dan KDTN

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Rupiah Nyaris Tinggalkan Level Rp16.700 Imbas Berakhirnya Government Shutdown AS

BRIEF.ID - Nilai tukar (kurs) rupiah menguat nyaris meninggalkan...

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis Jadi Rp2.398.000 per Gram

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk...